jpnn.com, POSO - Pemerintah daerah Sulawesi Tengah (Sulteng) terus melakukan pendataan terhadap dampak gempa bumi berkekuatan 6,6 SR yang mengguncang Poso, Senin (29/5) malam.
Laporan sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng menyebutkan puluhan rumah warga di wilayah Kabupaten Poso mengalami retak-retak atau rusak ringan. Berdasarkan analisis peta gempa, daerah itu terdampak gempa keras dengan intensitas V–VI MMI.
BACA JUGA: Tenang, Gempa di Sulteng Tak Berpotensi Tsunami
Data sementara BPBD melansir dampak di Desa Sedoa, Lore Utara-Timur, Poso, ada dua warga luka berat dan satu luka ringan, satu gereja dan satu polindes roboh, serta puluhan rumah warga retak. Di Desa Alitupu ada satu rumah roboh dan satu warga usia lanjut mengalami luka berat. Sedangkan di Desa Wuasa, tiga rumah retak dan rekahan tanah yang mengeluarkan lumpur dan bau belerang.
"Pantauan BPBD, wilayah Lore Utara-Timur merupakan wilayah yang mengalami kerusakan terparah," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (30)5).
BACA JUGA: Gempa 6,6 SR Guncang Sulteng, Listrik Mati, Warga Panik
Sementara itu di wilayah Kota Poso, sebagian bangunan BNI roboh dan jembatan panjang yang berlokasi di dekat pos Smaker retak.
Pada wilayah Poso Pesisir, kerusakan terjadi di Desa Towu, dua rumah warga roboh, 19 rumah pohon retak serta satu korban luka. Kerusakan di wilayah Poso Pesisir Utara mencakup Desa Kilo (satu rumah waga roboh), Desa Bakti Agung (satu rumah roboh), Desa Tambrana (pagar dan bangunan di SMP 2 roboh).
BACA JUGA: Raisa Sampai Lari Turun dari Kamar Hotel Lewat Tangga
Pemerintah setempat juga melaporkan bahwa bangunan parkir milik polsek di wilayah Kecamatan Lage, Poso, roboh. Upaya penanganan darurat, BPBD telah bekerja sama dengan dinas-dinas terkait dan pihak kepolisian.
"BNPB juga terus memonitor perkembangan lapangan dan penanganan darurat pascagempa. Tim Reaksi Cepat BNPB telah berangkat ke Poso untuk mendampingi BPBD," tambah Sutopo. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa Guncang Tiongkok, Delapan Tewas, Sebelas Terluka
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam