jpnn.com, JEPANG - Gempa guncang Jepang, Rabu (16/3) malam.
Gempa diperkirakan berkekuatan magnitudo 7,3.
BACA JUGA: Gempa M 5,5 Guncang Sukabumi, Terasa Hingga di Bandung
Akibatnya, listrik padam dan terjadi gelombang tsunami di perairan timur laut Jepang.
Menurut keterangan Badan Meteorologi Jepang (JMA), titik gempa berpusat di kedalaman 60 kilometer di bawah permukaan laut dengan jarak 57 kilometer dari pantai.
BACA JUGA: Gempa di Bandung, Warga Panik Berhamburan
Lokasi itu merupakan daerah yang pernah dihantam gempa bermagnitudo 9 pada 11 tahun lalu, mengakibatkan kerusakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima.
Gempa pada Rabu berada pada 6+ dalam skala intensitas guncangan di beberapa daerah, terlalu kuat bagi orang untuk tetap dapat berdiri dan menggetarkan sejumlah bangunan di ibu kota Tokyo.
BACA JUGA: Gempa Kembali Guncang Nias Selatan, Ini Kekuatan dan Dampaknya
JMA juga menerbitkan peringatan tsunami setinggi 1 meter.
Sementara media penyiaran Jepang, NHK, melaporkan gelombang tsunami setinggi 20 sentimeter terjadi di beberapa tempat.
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pemerintah Jepang sedang menghitung kerusakan akibat gempa yang mengguncang sebagian besar kawasan di negara itu.
Perusahaan Listrik Tokyo (Tepco) mengatakan sekitar dua juta rumah tangga tidak mendapatkan aliran listrik, termasuk 700 ribu warga Tokyo.
Menurut NHK, Tepco juga telah memeriksa kondisi reaktor nuklir di Fukushima dan PLTN lain.
Pejabat pemerintah mengatakan tidak ada kerusakan pada reaktor dan kilang minyak di pesisir pantai.
Pemerintah memperingatkan masyarakat di prefektur Fukushima, Miyagi dan Yamagata untuk mewaspadai gempa susulan.
Kebocoran radiasi dari PLTN Fukushima Daichi akibat gempa pada Maret 2011 lalu menjadi krisis nuklir terburuk sejak ledakan di PLTN Chernobyl, Ukraina, yang terjadi seperempat abad sebelumnya.
Jepang berada di atas sejumlah lempengan tektonik mengalami sekitar seperlima gempa berkekuatan magnitudo 6 atau lebih.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang