jpnn.com - JAKARTA - Gempa bumi bermagnitudo 5,6 mengguncang wilayah Pacitan, Jawa Timur, Senin (8/1).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG menyampaikan adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia mengakibatkan gempa bumi bermagnitudo 5,6 di wilayah Samudera Hindia selatan Jawa, Pacitan.
BACA JUGA: Cuaca Riau 9 Januari 2023, BMKG: Waspada!
Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,93 derajat lintang selatan, 111,13 derajat bujur timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 70 km arah selatan Kota Pacitan dengan kedalaman 59 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempang Eurasia," paparnya saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (9/1).
BACA JUGA: Daftar Wilayah Peta Bahaya Gempa Bumi Cianjur, Tolong Jangan Diabaikan!
Menurutnya, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Dia menambahkan gempa bumi pada pukul 19.26 WIB itu memiliki parameter terkini dengan magnitudo 5,4.
Daryono memaparkan gempa bumi itu berdampak dan dirasakan di daerah Pacitan, Gunungkidul, Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo, Wonogiri, Purworejo, Cilacap, Blitar, Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Nganjuk dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).
BACA JUGA: IBAS Matic Race 2022 Sukses, Ketua F-PD Harapkan Pariwisata Pacitan Bangkit
Gempa juga terasa di daerah Banjarnegara, Wonosobo, Karangkates, dan Kebumen dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hingga pukul 19.46 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Daryono mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa," tegasnya.
Daryono juga mengimbau masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkas Daryono. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi