jpnn.com, JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan 5,6 SR yang terjadi pada Senin (21/11), berpusat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyebabkan kerusakan di berbagai fasilitas umum, termasuk fasilitas pendidikan.
Terkait dengan hal tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) langsung melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
BACA JUGA: Bus Listrik Ini Resmi Diluncurkan, Mas Nadiem: Didesain Oleh Anak Bangsa
Koordinasi itu untuk mengidentifikasi jumlah guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik serta fasilitas pendidikan yang terdampak gempa.
“Kami ikut prihatin atas musibah yang dialami saudara-saudara kita di Cianjur dan sekitar," kata Mendikbudristek Nadiem Makarim di Jakarta, Senin (21/11).
BACA JUGA: Korban Meninggal Dunia Akibat Gempa Cianjur Bertambah jadi 62 Orang
Saat ini, Kemendikbudristek tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
Nadiem menegaskan akan langsung menindaklanjuti sesuai dengan informasi resmi yang diterima terkait gempa Cianjur.
BACA JUGA: Bantu Korban Gempa Cianjur, TNI AL Mengirimkan Tim Kesehatan
Dari hasil identifikasi tersebut, kata Menteri Nadiem, Kemendikbudristek akan melakukan langkah-langkah cepat untuk membantu segera para pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik serta fasilitas pendidikan yang terdampak gempa.
“Kemendikbudristek akan mengambil langkah cepat dalam membantu pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik serta fasilitas pendidikan yang terdampak agar akses terhadap pendidikan tetap tersedia,” pungkas Mas Nadiem, sapaan Nadiem Makarim. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad