JAKARTA - Gempa yang mengguncang perairan Aceh Rabu sore lalu sempat membuat cemas jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pemicunya, gempa yang terjadi bertubi-tubi itu, mengguncang beberapa hari sebelum pelaksanaan ujian nasional (unas tingkat) SMA dan sederajat.
Untungnya setelah mengorek informasi dari lokasi, Mendikbud Mohammad Nuh lega karena gempa tidak sampai merusak infrastruktur penunjang unas. Mulai dari sekolah, gudang penyimpangan soal, dan sebagainya. "Jadi insyallah bisa dijalankan serentak," kata mantan Menkominfo itu di Jakarta, Kamis (12/4).
Nuh menuturkan, gempa susulan di Aceh tidak ada yang bisa mengetahuinya. Namun, dia berharap tidak akan ada gempa susulan yang berpotensi menggangu pelaksanaan unas SMA dan sederajat yang akan digelar 16-19 April mendatang.
Menurut menteri asal Surabaya itu, pihaknya sudah memiliki langkah khusus untuk menghadapi kondisi darurat. Termasuk gempa atau bencana lainnya. Nuh menuturkan, kondisi darurat seperti gempa ini terbagi dalam dua kelompok. Dimana memiliki cara penanganan atau antisipasi yang berbeda.
Pertama, untuk musibah atau kondisi darurat yang terjadi saat pelaksanaan unas. "Kalau seperti ini yang terjadi, yang paling utama adalah keselamatan," katanya. Untuk itu, jika gempa terjadi pada saat unas dia mengatakan para peserta, guru, dan seluruh pihak yang terlibat harus mengutamakan keselamatan.
Sebagai gantinya, Nuh mengatikan pelaksanaan unas akan diundung. Dia menuturkan, Kemendikbud sudah memiliki cadangan soal untuk mengantisipasi keadaan-keadaan darurat. "Soal ujian itu disimpan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan, Red)," kata dia.
Kondisi darurat kelompok kedua adalah, gempa atau musibah lainnya terjadi menjelang pelaksanaan unas. Dimana musibah tersebut membuat hancur infrastruktur penting. Seperti sekolah tempat ujian.
Untuk menyikapi kemungkinan ini, Nuh mengatakan panitia setempat sudah menyiapkan lokasi ujian alternatif sebagai pengganti lokasi awal yang hancur terkena musibah.
Ketua BSNP Kemendikbud M. Aman Wiranatakusumah menuturkan, saat Aceh diguncang gempa Rabu lalu, panitia setempat belum mendistribusikan soal ke rayon-rayon. Dia mengatakan, distribusi di kawasan provinsi Aceh memang agak terakhir dan mendekati pelaksanaan unas. Upaya ini diambil karena untuk mengantisipasi kekacauan pasca pilkada Aceh.
"Hari ini (kemarin, red) soal mulai didistribusikan ke rayon-rayon," katanya. Dia menegaskan, belum menerima laporan jika ada gedung sekolah yang rusak hingga tidak bisa dipakai unas karena diguncang gempa. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Pastikan Tidak Ada Soal yang Bocor
Redaktur : Tim Redaksi