jpnn.com, LEBAK - Gempa berkekuatan magnitudo 4,8 mengguncang wilayah Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, pada Senin (28/2) malam pukul 22.38 WIB ternyata berdampak luas.
Getaran gempa tidak hanya terasa di sejumlah wilayah Banten, seperti Desa Jiput, Kecamatan Cimanggu, Kecamatan Carita, Kecamatan Labuan, dan Kecamatan Bayah.
BACA JUGA: TNI AL Terjunkan Tim Gulben ke Lokasi Gempa Bumi Pasaman Barat
"Kabupaten lainnya, seperti daerah perbatasan di Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat ikut merasaakan getarakannya," tulis BMKG melalui laman resminya.
BMKG juga melaporkan pusat gempa berada di laut 49 kilometer Barat Daya Bayah pada kedalaman 28 kilometer.
BACA JUGA: Seusai Gempa di Pasaman Barat, Hal Ini Terjadi, Ahli Ungkap Penyebabnya
Dalam beberapa tahun terakhir, wilayah Banten berulang kali diguncang gempa.
Pada 4 Februari, misalnya, gempa bermagnitudo 5,5 juga mengguncang daerah Bayah.
BACA JUGA: Gempa Pasaman Barat, Korban Meninggal Dunia Bertambah
Kemudian, pada Sabtu (26/2) sekitar pukul 05.38 WIB, gempa bermagnitudo 2,6 melanda Muara Binuangeun.
Indonesia termasuk dalam wilayah rawan bencana alam di dunia karena berada pada lingkaran api Pasifik sebagai daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik.
Daerah tersebut umumnya berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40 ribu km.
Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa Pasifik.
Gempa berkekuatan magnitudo 4,9 dilaporkan melanda Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Senin malam.
Pusat gempa di laut berjarak sekitar 55 kilometer timur laut Kota Ruteng, Manggarai itu berlangsung sekitar pukul 21.16 WIB.
25 Februari lalu, gempa bermagnitudo 6,2 mengguncang wilayah Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat.
Bencana alam itu merusak 1.366 unit rumah warga, dan memaksa delapan ribu warga mengungsi.
Menurut Pemkab setempat, gempa yang merusak enam sekolah, empat fasilitas kesehatan dan jalan di Kecamatan Talamau tersebut juga menewaskan enam warga serta menyebabkan 64 warga lain luka berat, sedang, dan ringan. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi