jpnn.com, IRAN - Tak hanya merenggut 530 nyawa, gempa bumi yang mengguncang perbatasan Iran-Iraq pada Minggu (12/11) juga membuat puluhan ribu bangunan ambruk.
Sekitar 12.000 di antaranya apartemen. Sebagian besar dari jumlah itu adalah apartemen murah yang dibangun pemerintahan mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad lewat program Mehr.
BACA JUGA: AS Sewot, Iran Masa Bodoh
’’Coba kita perhatikan. Apartemen yang ambruk ini masih sangat baru. Apartemen tersebut dibangun oleh pemerintah dan umurnya masih relatif muda. Tapi, bagaimana bisa ambruk? Apa yang terjadi?’’ papar Presiden Iran Hassan Rouhani.
Selasa (14/11), bertepatan dengan hari berkabung nasional, pemimpin 69 tahun itu meninjau Kota Sarpol-e Zahab yang mengalami kerusakan terparah.
BACA JUGA: Bikin Geger, Ahmadinejad Kembali Daftar Pilpres Iran
Di kota tersebut, dia melihat apartemen subsidi pemerintah rata dengan tanah. Padahal, apartemen lain di sekitarnya tetap berdiri tegak. Dia berjanji menyelidiki kejanggalan tersebut.
Sementara investigasi berlangsung, pemerintahan Rouhani bakal memberikan pinjaman lunak bagi warga yang tak lagi punya tempat tinggal. Dengan demikian, warga bisa memperbaiki rumah mereka.
Terpisah, Mayjen Mohammad Ali Jafari, pemimpin pasukan elite Garda Revolusi Iran, menepis klaim Rouhani soal apartemen yang dibangun dalam program Mehr yang dimulai sejak 2007 itu.
Menurut dia, apartemen yang ambruk akibat gempa itu justru yang sudah tua-tua. ’’Bangunan-bangunan yang baru masih tetap kukuh,’’ katanya dalam jumpa pers. Namun, pemerintahan Rouhani tetap memerintahkan investigasi.
Sementara itu, sampai lebih dari 48 jam pascagempa hebat tersebut, ribuan warga yang selamat dari maut belum mendapat bantuan. Makanan, air minum, dan tenda masih menjadi kebutuhan utama para korban.
’’Mereka yang rumahnya dibangun sendiri tidak ambruk. Tidak seperti rumah subsidi saya. Ini benar-benar sesuai dengan arti kata Mehr yang dalam bahasa Persia adalah kebaikan,’’ sindir Ferdows Shahnazi, seorang penghuni apartemen Mehr di Sarpol-e Zahab. (AP/Reuters/BBC/hep/c19/any)
Redaktur & Reporter : Adil