Gempa, Satu Rumah Ambruk

Kamis, 12 April 2012 – 07:41 WIB

ABDYA - Guncangan gempa juga dirasakan di berbagai belahan daerah di Aceh yakni di Banda Aceh, Meulaboh, Langsa, Bireuen, Singkil, Aceh Barat Daya (Abdya) bahkan hingga dataran tinggi Gayo Takengon.

Dari dataran Tinggi Gayo Takengon dilaporkan satu rumah warga ambruk yakni di di Kecamatan Jagong Aceh Tengah. “Satu rumah milik Pak Temin yang merupakan Kepala Dusun Kampung Paya Empan Kecamatan Jagong ambruk akibat gempa ini,” kata salah seorang Anggota DPRK Aceh Tengah, Bardan Sahidi, melalui pesan singkat yang diterima wartawan koran ini.

Gempa dirasakan warga Abdya saat hujan deras. Hentakan keras dari “bawah bumi.” alhasil membuat warga berteduh dari guyuran hujan, berhamburan ke jalan dan mengakibatkan salah satu jalan protokol Kota Takengon menjadi macet.

“Allahu Akbar – Allahu Akbar,” jerit sejumlah warga yang terlihat berlarian dan tak sedikit memegang pagar karena merasa pening berbaur rasa ketakutan. Dan banyak pula para pngendara mobil dan sepeda motor mengentikan kendaraan mereka karena takut tertimpa pohon dan tiang listrik yang dikhawatirkan akan tumbang.

Sementara pantauan Rakyat Aceh (Grup JPNN) di Bireuen, guncangan gempa sangat kuat ikut dirasakan sejumlah warga saat berada di rumah, pertokoan dan perkantoran di kawasan kota. Para pasien di BLU RSUD Dr Fauziah, juga ikut berhamburan keluar ruangan.

Hingga tadi malam belum diperoleh informasi, adanya dampak kerusakan, terjadi di Bireuen. Pasca gempa berpusat di Simeulu, 8.5 skala righter, ke dalaman 10 kilometer.

Amatan Rakyat Aceh, saat gempa secara kebetulan berada dikawasan Desa Pulo Ara Geudong Tengoh, Kecamatan Kota Juang. Kondisi lingkungan itu, awalnya lenggang, spontan ramai terlihat warga berdiri-diri dijalan desa sekitar rumah. Seluruh pegawai di kantor BPBD Bireuen, tak jauh dari lokasi itu, juga ikut keluar ruangan. Begitu juga dikawasan jalan Bireuen-Takengon, warga dan pegawai kantor disekitarnya.

Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bireuen, Drs Agussalim dikonfirmasi Rakyat Aceh, Rabu (11/4) didampinggi stafnya, saat dan usai gempa mengatakan, belum ada menerima informasi adanya kerusakan yang terjadi pasca gempa itu.

“Berdasarkan informasi diterima melalui fasilitas RAPI. Dilaporkan pusat gempa terjadi di Simeulu, berkekuatan 8.5 scala righter, kedalaman 10 kilometer,” ujar Agussalim.

Sementara di Kota Langsa gempa dirasakan warga lebih kurang 4 menit. Saat guncangan gempa terjadi, tiba-tiba masyarakat Kota Langsa yang sedang melakukan aktifitas dijalan langsung menghentikan kendaraannya.

"Gempa ini sama persis dengan gempa saat tsunami dulu, yaitu gempanya terasa patah-patah, maka kami takut dan langsung keluar rumah untuk menyelamatkan dirin" sebut Zainal (43) salah seorang warga Langsa kepada Rakyat Aceh.

Di Kota Langsa gempa mulai terasa sekira pukul 15.45 Wib. Adapun durasi gempa yang terjadi di Kota Langsa mencapai lebih kurang 4 menit. Saat guncangan gempa terjadi, tiba-tiba masyarakat Kota Langsa yang sedang melakukan aktifitas dijalan langsung menghentikan kendaraannya.

Begitu juga dengan masyarakat yang sedang istirahat dalam rumah dan ruko, langsung berhamburan keluar rumah saat gempa untuk menghindari bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Lima menit pasca guncangan gempa mereda, akhirnya warga kembali melanjutkan aktifitasnya dan kembali kerumah masing-masing. "Gempa ini sama persis dengan gempa saat tsunami dulu, yaitu gempanya terasa patah-patah, maka kami takut dan langsung keluar rumah untuk menyelamatkan dirin" sebut Zainal (43) salah seorang warga Langsa kepada Rakyat Aceh. (yus/ron/dai/rah)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diajukan 91 Honorer, Lolos Semua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler