Gempa Susulan Datang, INSA Keluarkan Peringatan

Kamis, 03 Maret 2016 – 10:39 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - JAKARTA - Indonesian National Shipowners' Association (INSA) mengimbau seluruh pihak untuk berhati-hati saat melintasi jalur Samudera Hindia, pascaterjadinya gempa di Sumatera Barat.

Ketua Umum INSA, Carmelita Hartoto khawatir gempa susulan kembali terjadi, meski peringatan terjadinya gelombang tsunami telah dicabut.

BACA JUGA: Menteri Bertikai Mau Dipanggil Jokowi? Ini Info dari Johan Budi

"Kami mengimbau semua anggota untuk meningkatkan kewaspadaan saat melalui lintasan tersebut, sebab dikhawatirkan akan terjadi gempa susulan di sekitar Samudera Hindia mengingat awal gempa pada Rabu malam cukup besar," ujar Carmelita di Jakarta, Kamis (3/3).

Carmelita meminta semua anggota untuk terus memantau melalui alat komunikasi kapal, radio operasi pantai dan memperbahui setiap saat peringatan yang dikeluarkan BMKG atau dari Kementerian Perhubungan dengan maklumat pelayaran.

BACA JUGA: Kolinlamil Menyatakan Perang Terhadap Narkoba

Bila ada peringatan dini terjadinya gempa susulan, dia mengimbau kapal bisa mengubah jalur lintasan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Berdasarkan informasi dari BMKG yang kami peroleh memang gempa yang terjadi sekitar 636 kilometer dari bibir pantai Mentawai merupakan jenis gempa bumi dangkal, namun untuk menghindari bahaya yang terjadi kami harapkan para anggota bisa meningkatkan kewaspadaan," kata Carmelita.

BACA JUGA: Ini Perbandingan Harga Narkoba di Indonesia dan Tiongkok

Seperti diketahui, BMKG menginformasikan gempa susulan terjadi pukul 07:10 WIB, Kamis (3/3) pagi dengan lokasi gempa berada di 4.58 LS - 94.56 BT, atau sekitar 598 km Barat Daya Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Gempa yang berkekuatan 5,8 ini terjadi pada kedalaman 10 kilometer dan tidak ada peringatan tsunami akibat gempa ini. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hati-hati, Teroris Incar Pengusaha Kaya dan Minimarket


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler