Gempa Terasa saat Komisi V DPR RI Melaksanakan RDP dengan BMKG dan Basarnas

Senin, 21 November 2022 – 15:37 WIB
Gempa terasa di area Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/11) saat Komisi V menggelar RDP dengan pihak BMKG dan Basarnas. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi V DPR RI dengan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dan perwakilan dari Basarnas diskors 30 menit karena gempa terasa di area Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/11). 

Sebelumnya, BMKG melalui layanan Twitter menyebut gempa terjadi di kedalaman 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11) pukul 13.21 WIB.

BACA JUGA: BMKG Sebut Ada Potensi Gempa Susulan, Sebaiknya Jauhi Gedung

Wakil Ketua Komisi V DPR RI sekaligus pimpinan RDP Robert Rouw awalnya sempat membacakan beberapa isu strategis yang perlu diperhatikan BMKG dan Basarnas dalam memitigasi bencana. 

Menurut Robert, isu itu didapat setelah legislator Komisi V mendengarkan aspirasi publik selama berada di daerah pemilihan. 

BACA JUGA: BKMG Sebut Terjadi 9 Kali Gempa Susulan di Cianjur

Legislator Fraksi NasDem itu awalnya menyebut soal mitigasi bencana perlu adanya peningkatkan sistem monitoring dan evaluasi rutin. 

"Kedua, BMKG perlu mengambil langkah inovasi dalam desiminasi informasi cuaca secara cepat dan akurat agar mitigasi bencana bisa tercapai," ujar Robert saat RDP dengan Kepala BMKG di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/11).

BACA JUGA: Gempa 5,6 SR di Barat Daya Cianjur, Getarannya Sampai Jakarta

Legislator Daerah Pemilihan Papua itu kemudian menyebut sumber daya manusia dan perlengkapan di Basarnas perlu menjadi perhatian bersama dalam mitigasi bencana. 

Namun, Robert menghentikan pembahasan soal mitigasi terhadap bencana. Sebab, pria berkacamata itu merasakan getaran selama memimpin RDP. 

"Gempa," kata dia, lalu tertawa dan sempat melontarkan guyon. 

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati kemudian berbicara dalam RDP dengan meminta semua peserta rapat untuk bisa bersembunyi di bawah meja apabila terjadi gempa. 

"Mohon maaf, kalau ada gempa harus bersembunyi di bawah meja," kata wanita bergelar profesor itu saat RDP. 

Robert pun terlihat menyanjung langkah Dwikorita yang terlihat sudah bersembunyi di bawah meja seusai terjadi gempa. 

"Lihat ini, harus lihat Kepala BMKG. Kepala Basarnas belum ikut. BMKG sudah langsung masuk meja. Iya," kata Robert. 

Dwikorita setelah bersembunyi di bawah meja, lalu menyarankan RDP bisa ditunda beberapa saat agar seluruh peserta bisa keluar dari ruangan untuk menuju area terbuka. 

Robert tampak mengamini saran Dwikorita, lalu pria kelahiran Papua itu meminta RDP Komisi V dengan Kepala BMKG dan Basarnas ditunda selama 30 menit. 

"Ya, sudah, kalau begini, keluar dahulu. Jadi, saya skors, ya," ujar Robert. (ast/jpnn) 


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler