Gempar! Banjir, Binatang Buas Lepas dari Kandang, Berkeliaran di Jalan

Senin, 15 Juni 2015 – 07:41 WIB
Seorang warga berdiri di depan kuda nil yang melintasi salah satu jalan utama di Tbilisi, Georgia, kemarin. Kuda nil ini akhirnya bisa dievakuasi dari jalan setelah di tembak bius. (Reuters/ Beso Gulashvili)

jpnn.com - TBILISI - Kota Tbilisi, Georgia, Sabtu (13/6) dilanda banjir yang menewaskan setidaknya sembilan orang dan 10 warga lain masih hilang.

Bukan hanya itu, ketika air mulai surut, ternyata diketahui bahwa hewan-hewan di kebun binatang ibu kota negeri di persimpangan antara Asia Barat dan Eropa Timur itu ikut lenyap. Yang hilang bukan hanya koleksi ikan, melainkan juga beruang, harimau, singa, jaguar, serigala, kuda nil, dan berbagai hewan lain yang jumlahnya mencapai puluhan ekor.

BACA JUGA: Sukses dengan Rudal Kapal Selam, Korut Uji Coba Tembakan Tiga Rudal Jarak Pendek

Banjir, tampaknya, merusak pintu kadang hewan-hewan tersebut. ’’Situasinya sangat buruk,’’ ujar Wali Kota Tbilisi Davit Narmania.

Hewan-hewan itu tampak berkeliaran di jalanan. Kuda nil berjalan di jalan raya sebelum akhirnya ditembak dengan peluru bius. Ada pula anak beruang yang memanjat rumah warga. Penduduk kota diminta untuk tetap berada di dalam rumah.

BACA JUGA: Bos AirAsia Kecam Politisi Malaysia, Ada Apa Ya?

Di antara sembilan orang tewas di atas, tiga korban merupakan pegawai kebun binatang. Salah satunya adalah Guliko Chitadze, 25, yang tewas karena berusaha menyelamatkan binatang-binatang yang lepas. Tidak diketahui dia terseret arus ataukah justru diserang binatang tersebut.

Petugas kepolisian khusus bertugas memburu binatang-binatang itu. Sebuah helikopter juga terbang rendah berkeliling untuk mencari binatang yang hilang.

BACA JUGA: Kebakaran di Singapura, Petugas Berhasil Evakuasi 30 Orang dari Lantai Dua

Beberapa dapat ditangkap hidup-hidup dengan peluru bius. Namun, ada pula yang ditembak mati lantaran membahayakan nyawa penduduk. Termasuk di antaranya enam serigala yang terpaksa ditembak mati karena ditemukan berada di lantai dasar rumah sakit anak.

Sebagian hewan lain tidak berhasil selamat lantaran tertimpa bangunan yang roboh akibat banjir. Penduduk marah dan protes dengan pembunuhan hewan-hewan yang lepas tersebut. Tetapi, petugas beralasan bahwa mereka terlalu agresif untuk ditangkap.

Banjir itu disebabkan meluapnya Sungai Vere karena hujan deras. Kerugian sementara ditaksir mencapai USD 10 juta (Rp 133,4 miliar). Saat ini ribuan penduduk tidak bisa mengakses listrik dan air bersih. Puluhan orang juga terpaksa mengungsi. (AFP/Reuters/BBC/New York Times/c14/sha)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Backpacker Nudis Benar-Benar Menyesal saat Pulang ke Inggris


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler