Gempar! Bujangan Tusukkan Parang ke Perut Sendiri di Tengah Keramaian

Senin, 17 Juli 2017 – 00:05 WIB
Agustinus bunuh diri. Foto: Ist/Bontang Post

jpnn.com, SANGATTA - Agustinus, 32, warga RT 25 Desa Singa Gembara, Sangatta Utara, Kutim, Kaltim, mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Dia menghujamkan sebilah parang ke perutnya di depan warga kampung. Aksi nekat itu diduga dipicu masalah gagal cinta.

BACA JUGA: Frustasi Tak Kunjung Dapat Pekerjaan, Pemuda Ini Tenggak Racun

Suasana seketika mencekam ketika dia mengeluarkan sebilah pisau panjang di tengah banyak orang. Sejurus kemudian pisau itu ditusukkan ke dalam perutnya sendiri.

Warga yang menyaksikan cukup banyak. Sebab aksinya itu dilakukan di tengah persiapan hajatan warga setempat.

BACA JUGA: Bunuh Diri di Pohon Beringin, Jasad Sulit Diturunkan, Akhirnya...

Namun mereka tak dapat berbuat banyak. Darah begitu cepat mengucur dari perut Agustinus. Bujangan itu pun tewas.

Kapolres Kutim AKBP Rino Eko melalui Kasat Reskrim AKP Andika Dharma Sena membenarkan adanya kasus tersebut.

BACA JUGA: Istri Pulang, Intip dari Jendela, Langsung Teriak Lihat Suaminya…Ya Ampun

Namun Sena menggarisbawahi, bahwa kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan hajatan yang hendak digelar di daerah tersebut. “Saat ini kami masih melakukan penyidikan,” singkat dia, seperti dilaporkan Bontang Post (Jawa Pos Group).

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari anggota keluarga yang enggan namanya ditulis di media, Agustinus yang seorang bujangan dan tidak memiliki pekerjaan, sebelumnya menjalin kisah cinta dengan seorang perempuan di Sulawesi. Perempuan tersebut merupakan janda yang baru saja bercerai.

Kehadiran Agustinus membuat mantan suami dari kekasihnya tersebut marah, dan meneror Agustinus dengan berbagai ancaman.

“Hubungan mereka jadi bermasalah. Ditambah lagi, tanah milik Agustinus di Sulawesi juga ada masalah, sehingga dia merugi. Mungkin dia kepikiran, hal itu yang kami duga memicu stresnya datang,” ungkapnya.

Diterangkannya, Agustinus yang merupakan warga Gang Gemini II di Desa Singa Gembara itu sejatinya merupakan seorang penyendiri.

“Meski tinggal bersama ibu dan saudaranya, dia jarang bergaul, dan cukup tertutup,” kata lelaki itu. (hd)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ya Ampun Anang, Mengapa Harus Memilih Cara Seperti Ini?


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler