Gemuruh Musik Berubah jadi Histeris, 524 Orang Terbakar

Senin, 29 Juni 2015 – 06:45 WIB
CARI BUKTI: Hamba hukum meneliti lokasi kejadian sesudah insiden yang melukai ratusan orang di Formosa Fun Coast water park. (Michael Wang/Reuters)

jpnn.com - TAIPEI – Bubuk aneka warna yang disemprotkan kepada pengunjung Pesta bertajuk Color Play Asia di Formosa Fun Coast Water Park, Taiwan, Sabtu malam (27/6), menjadi petaka.

Semrpotan bubuk aneka warna penyemarak pesta tiba-tiba mengakibatkan ledakan dan kebakaran. Suasana gemuruh musik dan tawa pengunjung berubah menjadi teriakan histeris. Setidaknya 524 orang dilaporkan terluka dan 200 orang di antaranya kritis.

BACA JUGA: Unik dan Artistik, Bangun Kantor dari 8.500 Botol Bir, Ini Fotonya

’’Berdasar penyelidikan awal kami, ledakan dan api ini disebabkan bubuk (warna) yang disemprotkan. Ini bisa saja terjadi karena panas lampu di panggung (sehingga terbakar, Red),’’ ujar Departemen Kebakaran New Taipei City.

Kondisi cuaca saat kejadian juga bisa jadi pemicu. Saat ledakan terjadi, suhu udara mencapai 36,6 derajat Celsius. Sebanyak 13 korban terbakar merupakan warga negara asing. Antara lain, dari Tiongkok daratan, Makau, Hongkong, Malaysia, Singapura, dan Jepang.

BACA JUGA: Di Medan Perang, Tentara AS Harus Ikut Puasa

Penyelenggara pesta itu bukan Formosa Fun Coast Water Park, melainkan pihak luar yang hanya menyewa lokasi. Ada lebih dari seribu orang yang hadir. Mayoritas anak muda berusia 20–30 tahun.

Awalnya, pesta tersebut berlangsung semarak seperti yang direncanakan. Suasana berubah kacau ketika bubuk hijau dan kuning yang disemprotkan ke arah pengunjung tiba-tiba mengakibatkan ledakan dan kebakaran hebat.

BACA JUGA: Payudara Ukuran Super Selamatkan Ibu Muda Ini dari Kecelakaan, Mau Lihat Fotonya?

Ledakan terjadi pada pukul 20.30 waktu setempat dimulai dari sisi kiri panggung dan menyebar ke berbagai titik lain. Orang-orang langsung berlarian menyelamatkan diri. Beberapa di antaranya langsung menceburkan diri ke kolam untuk memadamkan api di tubuh mereka.

’’Ini seperti neraka. Saya melihat orang-orang berlarian dan kulit mereka telah hilang (terbakar),’’ kata salah seorang pengunjung.

Ambulans yang tiba di lokasi kejadian sulit menjangkau karena lokasi yang dijadikan tempat pesta cukup jauh dari jalan. Para korban digotong keluar dengan menggunakan balon karet di area kolam renang. Mereka dilarikan ke 41 rumah sakit. Kendaraan-kendaraan militer ikut diperbantukan untuk mengakomodasi para korban ke rumah sakit.

Mayoritas korban menderita luka bakar hingga 40 persen. Sebab, ketika pesta berlangsung, mereka mengenakan baju renang sehinga api langsung mengenai kulit. Selain itu, banyaknya bubuk pewarna yang disemprotkan menjadi masalah tersendiri.

’’Alasan begitu parahnya luka bakar, selain luka di bagian kulit, ada luka bakar di organ pernapasan karena mereka menghirup bubuk warna dalam jumlah besar,’’ ungkap Wakil Kepala Badan Kesehatan New Taipei City Lee Lih-jong. ’’Waktu 24 jam ke depan adalah masa-masa kritis bagi para korban luka,’’ tambahnya.

Saat ini kepolisian tengah menyelidiki kandungan bubuk tersebut memicu ledakan ataukah tidak. Manajer pesta Lu Chung-chi dan empat pegawai yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pesta Color Play Asia ditahan untuk dimintai keterangan. Penggunaan bubuk pewarna juga dilarang untuk sementara sampai penyelidikan selesai. Formosa Fun Coast Water Park bahkan ditutup untuk sementara waktu.

Pemerintah Taiwan langsung merespons kejadian tersebut. Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan menginstruksikan agar seluruh obat-obatan dan media cangkok kulit yang dibutuhkan para korban segera didistribusikan ke rumah sakit yang menampung para korban. Meski begitu, para orang tua sudah putus asa melihat luka anak-anak mereka. Mereka takut kondisi anaknya tidak bisa kembali seperti semula.

’’Seluruh hidupnya telah hancur,’’ ucap ayah Chu Li, salah seorang korban. Gadis yang masih berusia 18 tahun itu menderita luka bakar hingga 80 persen.

Presiden Taiwan Ma Ying-jeou kemarin mengunjungi sebagian korban. Dia berjanji membantu para korban dan melakukan penyelidikan hingga tuntas. Perdana Menteri Taiwan Mao Chih-kuo melarang event sejenis diselenggarakan lagi.

Kecuali seluruh aspek keamanannya telah terjamin. Wali Kota Taipei Eric Chu secara terpisah menyatakan bahwa kejadian itu merupakan terburuk di Taiwan. ’’Kami merasa sedih dan menyesalkan semua kejadian ini,’’ tuturnya. (AFP/Reuters/CNN/sha/c14/ami)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kadal Langka Berkepala Dua Hanya Ada Empat di Dunia, Ini Fotonya...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler