Gen Z dan Millenial Lebih Siap Membentuk Masa Depan Pasar Teh

Selasa, 28 Mei 2024 – 00:05 WIB
Kedua generasi millenial sedang membuka teh hijau dalam kemasan. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Hari Teh Internasional diperingati setiap tahunnya pada 21 Mei.

Seduhan aromatik dan setiap sesapan teh melambangkan persatuan dan cinta terhadap teh di seluruh dunia. 

BACA JUGA: 3 Khasiat Teh Hijau, Bikin Penyakit Ini Tidak Berani Mendekat

Dengan beragam pilihan mulai dari teh hitam yang kuat hingga teh hijau yang lembut, selalu ada sesuatu sesuai untuk setiap selera yang berbeda. 

"Permintaan akan pengalaman minum teh yang unik ternyata sekuat seduhan teh itu sendiri, yang mencerminkan kecintaan sebuah daerah terhadap minuman tersebut, " kata Marketing Director Tetra Pak Malaysia, Singapura, Filipina, dan Indonesia John Jose dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/5). 

BACA JUGA: 7 Khasiat Teh Hijau untuk Kulit Anda

Dia melanjutkan keunikan teh terlihat pada kemampuannya untuk beradaptasi.

Gabungan citarasa dari beberapa jenis pilihan daun teh, bisa membuka pintu menuju pengalaman rasa yang baru. 

BACA JUGA: Tingkatkan Daya Tahan Tubuh dengan Mengonsumsi 4 Teh Ini

Hal tersebut bisa didapatkan dari memadu-padankan teh hijau melati yang menyegarkan lalu diberi sentuhan serai, atau racikan teh hitam yang menenangkan dengan campuran rempah seperti jahe dan kapulaga.

Kemungkinan perpaduannya menjadi tidak terbatas, terutama saat citarasa unik khas Asia Tenggara seperti mangga dan markisa ikut bergabung. 

"Itu menciptakan minuman yang tidak hanya lezat untuk lidah kita, tetapi secara unik bisa merefleksikan bagian dunia yang berwarna-warni, " ucapnya. 

John Jose menyampaikan konsumen sekarang ini makin menginginkan minuman yang menawarkan lebih dari sekadar rasa.

Mereka ternyata juga menginginkan minuman yang memiliki manfaat lain yang fungsional. 

Tren minuman yang tidak hanya sekadar rasa, bahkan telah mendorong penggunaan berbagai bahan multimanfaat seperti vitamin, mineral, maupun ekstrak tumbuhan sebagai campuran dalam minuman teh, sebagai jawaban atas kebutuhan minuman konsumsi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Teh dengan manfaat khusus hadir memenuhi kebutuhan konsumen yang berkembang dan juga semakin peduli akan kesehatan.

Dia menyebut teh memiliki manfaat kesehatan, seperti yang telah ditunjukkan oleh ahli gizi di seluruh dunia.

Sebagai contoh, studi terbaru bahkan menunjukkan bahwa teh hijau kaya akan antioksidan yang disebut katekin, dan memiliki kegunaan menurunkan risiko penyakit jantung dan bisa meningkatkan fungsi kognitif.

Lebih jauh lagi, teh herbal seperti bunga chamomile atau chamomile dan teh daun mint atau peppermint, dikenal memiliki sifat yang menenangkan saat dikonsumsi, dipercaya bisa membantu relaksasi dan pencernaan.

"Dampak positif dari minum teh ini berkat kandungan senyawa flavonoid yang ditemukan di berbagai macam jenis teh. Flavonoid seperti theaflavin dalam teh hitam atau katekin dalam teh hijau, berperan sebagai antioksidan di dalam tubuh kita untuk menangkal radikal bebas yang merusak sel dan DNA kita, " tuturnya. 

Menurut John Jose, mengetahui preferensi konsumen merupakan kunci untuk mengikuti perkembangan pasar.

Penelitian dapat membantu mengidentifikasi tren dan preferensi dalam demografi tertentu, memberikan gambaran terkait perubahan preferensi. 

Misalnya, konsumen yang lebih muda akan menunjukkan ketertarikan kepada teh lantaran makin tingginya kesadaran akan kesehatan yang dan juga dipengaruhi oleh sosial media.

Mengenali hingga menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang ada merupakan hal penting bagi sebuah merek untuk bisa menerapkan strategi pengembangan produk secara efektif.

Sementara itu, laporan Tetra Pak menunjukkan, gen-z dan generasi millenial memiliki kesiapan membentuk masa depan pasar teh.

Bersama-sama, mereka mewakili lebih dari setengah populasi yang ada di Malaysia, Singapura, Filipina, dan Indonesia (MSPI). 

Penelitian Tetra Pak menunjukkan bahwa kebiasaan konsumsi dari gen-z dan generasi millenial yang sangat dipengaruhi oleh gaya hidup mereka, membuat perusahaan harus memiliki pemahaman tentang pola pikir mereka yang unik.

Upaya mengerti kebiasaan konsumsi kedua generasi tersebut, juga tidak  boleh ditinggalkan sebagai salah satu upaya untuk memajukan potensi industri teh. 

“Perilaku konsumsi teh mengalami perubahan seiring daya beli yang kini beralih ke gen-z dan generasi millennial," kata Zhi Ling, ahli gizi dengan gelar master dalam ilmu pengetahuan (nutrisi). 

Kedua generasi tersebut, ujar Zhi Ling, bersedia membayar lebih untuk minuman teh yang berkualitas tinggi dan tidak segan untuk mencoba rasa baru.

Perubahan lain yang terlihat adalah, bahwa generasi millenial dan gen-z kini juga cenderung untuk memilih minuman non alkohol, seperti teh berkarbonasi atau minuman dengan campuran berbahan dasar teh. 

Di sisi lian, teh kemasan siap minum (RTD- ready to drink) makin diminati dan kian populer.

Peningkatan popularitas ini juga didorong oleh konsumen generasi millenial maupun gen-z, sebagai konsumen dominan di Asia Tenggara.

Mereka membentuk lebih dari setengah populasi di Malaysia, Singapura, Filipina, dan Indonesia.

Namun, apa yang sebenarnya mereka cari dari teh siap minum?

Penelitian Tetra Pak menunjukkan bagaimana preferensi sebuah generasi memiliki pengaruh dalam keinginan dan pilihan yang mereka tentukan.

Kelompok konsumen tersebut memprioritaskan rasa dan manfaat kesehatan dalam pemilihan minuman yang mereka konsumsi. 

Kemasan kedap udara dari teh kemasan siap minum memastikan rasa dan aroma yang lebih tahan lama, memberikan pengalaman minum teh berkualitas tinggi dan kesegaran akan minuman secara konsisten.

Selain itu, adanya bahan yang memiliki fungsi tambahan, bisa secara langsung mempengaruhi preferensi konsumen yang peduli akan kesehatan. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Manfaat Teh Hitam, Bikin Penyakit Ini Ambyar


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Teh   Gen Z   millenial   Pasar Teh   Teh Hijau  

Terpopuler