Gencarkan Investasi, BKPM Gaet US-ASEAN

Selasa, 12 Oktober 2010 – 12:13 WIB
Kepala BKPM Gita Wirjawan dan Presiden Caterpillar Asia and Chair of the US-ASEAN, Kevin Thieneman MoU. Foto: Agus Srimudin/jpnn
JAKARTA - Promosi investasi Indonesia yang kian gencar mulai membuahkan hasilUntuk pertama kalinya, korporasi perusahaan Amerika Serikat dan ASEAN akan menanamkan modalnya di tanah air

BACA JUGA: Pemerintah Siapkan Nota Protes ke Taiwan

Tahap awal, komitmen yang dituangkan dalam memorandum of understanding (MoU) difokuskan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia.

“Kalangan bisnis di Amerika Serikat menghargai upaya Indonesia, khususnya BKPM, terkait fokus utamanya di bidang infrastruktur
US-ASEAN Business Council dan para anggotanya, sangat ingin menyelaraskan komitmen dengan pemerintah Indonesia

BACA JUGA: Kejar USD 4,44 M, BKPM Tawar 5 Proyek

Kami berharap diadakan pertemuan-pertemuan dan kemitraan di bidang pembangunan infrastruktur yang menyeluruh di Indonesia,” kata Presiden Caterpillar Asia and Chair of the US-ASEAN, Kevin Thieneman, di BKPM, Rabu (12/10).

MoU antara BKPM dan US-ASEAM Business Council menjabarkan tentang rencana kemitraan promosi penanaman modal di bidang infrastruktur
Kedua institusi itu akan bekerjasama untuk menyediakan akses yang luas terhadap investor AS mengenai informasi tentang berbagai potensi investasi dan cara berinvestasi di Indonesia, dan menyediakan informasi pasar yang lebih baik kepada BKPM, sebagai ujung tombak pengaturan investasi di tanah air.

“Kerjasama BKPM dengan US-ASEAN Business Council ini merupakan suatu tonggak dalam upaya menarik investasi langsung ke Indonesia

BACA JUGA: BKPM Target Investasi USD 50 Miliar

Mengingat lembaga ini merupakan lembaga terkemuka dan terpercaya oleh kalangan swasta Amerika SerikatApril 2010, Pemerintah Indonesia juga telah menandatangani perjanjian dengan Overseas Private Investment Corporation (OPIC)Saya sangat optimis bahwa dengan berbagai perkembangan positif iniKe depan kita akan melihat investasi dari AS akan meningkat,” ujar Kepala BKPM, Gita Wirjawan.

Menyadari peran penting infrastruktur bagi pembangunan, serta pertumbuhan investasi, saat ini Pemerintah Indonesia tengah mendorong program Kerjasama Pemerintah Swasta atau Public Private Partnership (KPS/PPP) di bidang infrastruktur, BKPM berfungsi sebagai front office, termasuk di antaranya fungsi pengemasan dan pemasaran proyek-proyek KPS yang siap ditawarkanInvestasi infrastruktur Indonesia membutuhkan sekitar USD 200 miliar selama empat tahun ke depan, dan untuk tahap awal ada lima proyek infrastruktur senilai USD 4,5 miliar yang siap ditawarkan sebagai proyek showcase KPS ini.

“Lima proyek yang ditawarkan itu, pelabuhan tanah Ampo, Tampaksiring, Bali, senilai USD 30 juta; proyek rel kereta api Bandara Soekarno-Hatta sampai Manggarai, Jakarta, senilai USD 735 juta; proyek PLTU Jawa Tengah senilai USD 3 miliar; proyek jalan tol Bandar Udara Medan Baru Kuala Namu dengan nilai investasi USD 475 juta; dan proyek air minum umbulan, Pasuruan, Jawa Timur, senilai USD 200 juta,” papar Gita.(gus/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Naik Haji, Kebutuhan Avtur Naik 66 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler