Gendeng, Tuangkan Racun Pembasmi Rumput ke Makanan Ortu

Minggu, 28 Januari 2018 – 16:01 WIB
DIRACUN: I Nyoman Tunas yang menjadi korban keracunan mendapat perawatan di IGD RSUD Bangli. Foto: istimewa for Radar Bali

jpnn.com, BANGLI - Pasangan suami istri (pasutri) I Nyoman Tunas (68) dan Ni Nengah Bina (68) warga Banjar Tambahan Kelod, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli terpaksa menjalani perawatan intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Bangli, Sabtu (27/1) malam. Sebab, pasutri lanjut usia itu mengalami keracunan makanan.

Namun, ada dugaan Tunas dan Bina diracun. Pelaku yang dicurigai adalah anak mereka sendiri, yakni I Wayan Mustara. 

BACA JUGA: Heboh Mahasiswi UIN Mual dan Muntah-Muntah di Asrama

Nyoman dan Nengah dilarikan ke RS Bangli sekitar pukul 17.00 waktu Indonesia tengah (WITA). Keduanya dalam kondisi lemas, mual dan muntah-muntah.

Sebelum dilarikan ke rumah sakit, Tunas sempat bertanya ke kerabatnya mengenai botol yang ada di dekat makanan yang disantap. Ternyata, di botol itu tertulis pembasmi rumput.

BACA JUGA: Santap Pecel, Tiga Napi Lapas Kerobokan Keracunan

Tak lama kemudian Tunas dan istrinya mulai merasakan efek racun. Keduanya sudah sempoyongan.

Sedangkan Dadong Bina yang merupakan nenek pelaku terselamatkan dari racun. Sebab, Dadong yang sempat memakan nasi beracun langsung memuntahkannya karena merasakan pahit di liidah.

BACA JUGA: Pernikahan Paksa Berujung Maut: 27 Keracunan, 15 Tewas

Slanjutnya, Tunas dan Bina langsung dibawa ke dokter di puskesmas terdekat. Namun, akhirnya keduanya dirujuk ke RSUD Bangli.

Tunas sempat tak sadarkan diri. Sedangkan istrinya sudah mulai bisa diajak berkomunikasi.

Kapolsek Tembuku AKP I Gede Sunjaya Wirya langsung menindaklanjuti kasus tersebut dengan mengirimkan personel ke rumah korban. “Kami sudah amankan nasi serta botol Roundup pembasmi rumput," ungkap Wirya.

Dia menduga pelaku yang meracuni Tunas dan Bina adalah Iwayan Mustara. Menurut Wirya, pelaku memang memgalami gangguan jiwa.

"Dugaan mengarah pada anak korban yang diketahui memiliki kartu kuning (gangguan jiwa, red). Selama ini korban tinggal bersama anaknya Mustara dan I Made Sadiana. Berdasar info keluarga kartu kuning telah dibakar oleh yang bersangkutan. Untuk itu kami akan berkoordinasi dengan pihak RSJP bali," jelasnya.

Polisi kini melakukan pencarian terhadap Wayan Mustara yang sering pergi dari rumah. "Orangnya masih dalam pencarian, sementara belum diketahui keberadaanya," imbuhnya.(rb/dra/mus/mus/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria Ini Tiba-tiba Menyerang Polisi di Mapolres


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler