Generasi Milenial Berkontribusi Percepat Transisi Energi

Jumat, 25 Maret 2022 – 20:23 WIB
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Foto dok PGE

jpnn.com, JAKARTA - Kontribusi kaum milenial dalam penggunaan energi baru terbarukan bisa mempercepat proses transisi energi di Indonesia.

Menurut Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) Nelwin Aldriansyah, proses ini harus dilakukan oleh semua negara.

BACA JUGA: Azka Corbuzier Bakal Tanding dengan Vicky Prasetyo, Kalina Ocktaranny Dukung Siapa?

“Kaum milenial bisa memulainya dari diri sendiri," ujar Nelwin Aldriansyah menjawab pertanyaan seorang peserta dalam Seminar Nasional G20 Indonesia 2022 bertajuk 'Presidensi G20: Peran, Kontribusi, dan Tantangan' secara daring di Jakarta, Sabtu (19/3).

Transisi energi juga menjadi salah satu dari tiga prioritas utama dalam pembahasan Kelompok Kerja ketika Indonesia menjadi presidensi G20 untuk periode 2021-2022.

BACA JUGA: Kinerja Keuangan Pertamina Harus Stabil, Wajar Jika Harga Pertamax Naik

Menurut Nelwin, dalam proses transisi energi ini, kaum milenial bisa memulainya dengan menggunakan energi secara bijak.

Kaum muda bisa memberikan kontribusinya dengan mengurangi penggunaan energi berbasis fosil dan menggantikannya dengan sumber energi yang berkelanjutan dan bisa diperbarui.

BACA JUGA: Soal Omzet Rp 600 Miliar per Bulan, Bos MS GLOW Bilang Begini

“Salah satunya adalah dengan memanfaatkan kendaraan umum, baik bus listrik maupun kereta api,” katanya.

Kaum muda juga harus mulai menggunakan perangkat listrik hemat energi dan memanfaatkan panel surya untuk pembangkitan listrik rumah tangga.

Hal ini bisa mengurangi ketergantungan rumah pada pasokan listrik dari PLN. Makin ke sini, kata Nelwin, biaya listrik tenaga surya untuk rumah tangga ini makin berkurang jauh.

“Saya sudah memulainya sejak 2016. Jika dulu harganya masih Rp 15 ribu per watt, sekarang sudah tinggal Rp 7.000,” kata Nelwin.

Selain itu, kaum milenial juga bisa memanfaatkan sepeda dan sepeda motor listrik sebagai alternatif transportasi.

PGE merupakan salah satu ujung tombak Pertamina dalam program transisi energi.

Bersama PT Pertamina Power Indonesia, PT PGE tergabung dalam subholding Pertamina Power & New Renewable Energy (PNRE), yang menjadi anak usaha Pertamina menggenjot pemanfaatan energi baru terbarukan.

Pada 2030, Pertamina menargetkan 17 persen energi hijau dalam portofolionya.

Tiga wilayah kerja panas bumi (WKP) yang menjadi andalan PGE, yakni wilayah kerja Kamojang yang memiliki kapasitas terpasang sebesar 235 MW, wilayah kerja Ulubelu di Lampung dengan kapasitas terpasang 220 MW, dan wilayah kerja Lahendong, Sulawesi Utara dengan kapasitas terpasang 120 MW.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler