jpnn.com, JAKARTA - Anak-anak nelayan Aruna punya cita-cita tinggi. Mereka memilih profesi lain dan enggan menjadi nelayan seperti ayahnya.
Kang Karya, nelayan rajungan di Aruna menceritakan bagaimana anaknya ingin sekali menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
BACA JUGA: Program DSA Sasar Nelayan Aruna, Ibu-Ibu & Perempuan Pesisir
"Anak saya tidak tertarik jadi nelayan," kata Kang Karya, Rabu (21/6).
Kang Karya adalah salah satu dari sekian banyak orang yang paling membawa pengaruh positif bagi eksistensi Aruna di Ujung Genteng.
BACA JUGA: Aruna Pecahkan Rekor Dunia Kreasi Rajungan Nusantara Terbanyak, Raih MURI
Saat itu, segala sesuatunya masih abu-abu. Namun, melalui koneksi yang Aruna miliki akhirnya bertemu dengan Kang Karya, pemilik komunitas nelayan di wilayah tersebut.
"Saya juga terlibat di komunitas nelayan di wilayah sini, terutama nelayan rajungan," ujarnya.
BACA JUGA: Cerita Nelayan Pertama Aruna, Ekonomi Terdongkrak, Hasil Tangkapan Diekspor, Bangganya!
Kemudian, saat mendengar ada Aruna, dia pikir tidak ada salahnya mengajak teman-temannya yang lain untuk bergabung.
"Toh, gratis juga,” cetusnya.
Kang Karya melihat profesi nelayan sebagai sesuatu yang menjanjikan. Bukan sekadar tentang pekerjaan yang diturunkan dari orangtuanya terdahulu. Menjadi nelayan berarti mempekerjakan potensi alam yang Indonesia miliki.
“Kalau bisa sih, generasi muda sekarang juga harus ada kesadaran dan kemauan untuk menjadi nelayan," kata Kang Karya.
Di masa akan datang, lanjutnya, pasti segala sesuatunya (dunia nelayan) akan lebih sederhana.
Teknologi untuk memudahkan pekerjaan nelayan pasti akan berkembang dengan lebih pesat lagi, apalagi, kepiting rajungan sekarang juga banyak diminati pasar mancanegara.
Belum lagi kalau ada perusahaan perikanan tangkap seperti Aruna. Bagi Kang Karya, Aruna telah memberikan banyak manfaat bagi kehidupan para nelayan di Ujung Genteng.
Bukan sekadar program-program edukatif tentang perikanan berkelanjutan atau literasi finansial, Aruna juga membantu nelayannya di seluruh Indonesia, termasuk Ujung Genteng, untuk memiliki perahu dan alat tangkap yang ramah lingkungan.
Selain itu, Aruna telah membantu para nelayan Aruna untuk memperoleh kartu BPJS. Juga mengelola tabungan pendapatan bagi para nelayan Aruna.
Kang Karya percaya bahwa dengan adanya perusahaan perikanan yang secara nyata peduli dengan kehidupan para nelayan dan komunitas pesisir seperti Aruna, generasi-generasi muda akan terdorong untuk berfokus pada pengoptimalan kekayaan alam Indonesia.
"“Saya mendorong anak saya, juga anak-anak pesisir pada umumnya, untuk membantu orang tua kalian dalam memanfaatkan potensi laut negara," terangnya.
Dia mengimbau generasi muda tidak usah khawatir. Jangan berpikir bahwa menjadi nelayan itu tempatnya orang susah.
Kang Karya optimistis pekerjaan melayani akan lebih mudah karena perkembangan teknologi. Hidup nelayan pun akan makin sejahtera, apalagi mereka kian diperhatikan. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad