jpnn.com, SERANG - Geng motor berulah di Kota Serang, Banten. Dua pemuda dilaporkan menjadi korban pembacokan pada Kamis (28/10) dini hari.
Peristiwa itu terjadi di Kios Ubi Cilembu, Lingkungan Legok, Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang.
BACA JUGA: Pelanggan Gadis ABG Sehari 8 Orang, Hmm, Tarifnya
Satu dari dua korban pembacokan oleh geng motor harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD dr Dradjat Prawiranegara, Kabupaten Serang, karena mengalami luka yang cukup parah.
Sedangkan satu korban lagi hanya mengalami luka ringan.
BACA JUGA: Pengendara Motor Nomor Polisi D 3749 KK Sedang Diburu Reserse, Nih Fotonya, Ada yang Tahu?
Informasi yang diperoleh Radar Banten, kejahatan jalanan atau street crime itu berawal dari sekelompok geng motor yang mengejar pemotor di jalanan Taktakan.
Pemotor yang berjumlah dua orang itu kemudian kabur ke arah Kios Ubi Cilembu. Di sana, gerombolan geng motor mendapati dua orang pemuda yang berada di dalam kios. Keduanya lantas dianiaya menggunakan senjata tajam (sajam) jenis celurit dan parang.
BACA JUGA: KPK Dalami Keterlibatan Boy Sadikin dan 6 Anggota DPRD DKI di Kasus Munjul
Saat penganiayaan terjadi, satu korban berhasil melarikan diri. Sementara korban bernama Arya dengan usia sekitar 19 tahun menjadi bulan-bulanan pelaku. Dia dibacok secara membabi buta pada bagian kepala dan tangan.
Setelah korban terkapar, para pelaku melarikan diri. Warga sekitar yang mendengar suara kegaduhan mendatangi lokasi dan melihat korban yang sudah terkapar penuh luka.
Korban oleh warga kemudian dibawa ke RSUD dr Dradjat Prawiranegara, Kabupaten Serang.
“Kejadiannya Kamis dini hari, ada dua orang yang menjadi korban. Satu korban dirawat di rumah sakit,” kata anggota Polres Serang Kota yang enggan disebutkan namanya, Kamis (28/10).
Dia mengatakan berdasarkan informasi yang diperoleh korban merupakan target salah sasaran para pelaku.
“Korban ini informasinya enggak tahu apa-apa cuma dia diserang saat ada di dalam kios. Korban informasinya ada dua orang, untuk satu lagi belum diketahui karena tidak dibawa ke rumah sakit,” katanya.
Kasus penganiayaan saat ini masih dalam penanganan Satreskrim Polres Serang Kota. Polisi saat ini masih melakukan peenyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku.
“Kasusnya ditangani Polres Serang Kota, bukan di polsek (Polsek Taktakan-red),” katanya.
Kanit Reskrim Polsek Taktakan Inspektur Polisi Dua (Ipda) M Nurul Anwar Huda mengatakan telah mendatangi lokasi kejadian. Dia membenarkan terdapat dua korban atas kasus kejahatan jalanan tersebut.
“Ada dua korban, cuma satu lagi kita belum tahu karena tidak dibawa ke rumah sakit. Saat kejadian korban satu ini sudah tidak ada di lokasi,” kata Nurul.
Diaku Nurul, pihaknya belum dapat mengetahui persis kronologi kejadian. Sebab, korban Kamis dini hari tadi belum diperbolehkan dimintai keterangan.
Pihak rumah sakit belum membolehkan warga Komplek Puri Serang Hijau itu dilakukan pemeriksaan.
“Kami belum tahu kejadiannya seperti apa, kami belum lakukan pemeriksaan terhadap korban. Semalam juga kita enggak dibolehkan masuk (rumah sakit-red), karena korban masih dalam perawatan. Untuk kasusnya saat ini telah ditangani Polres Serang Kota,” ungkap Nurul.
Humas RSUD dr Dradjat Prawiranegara Wendy Dwi Agustian mengatakan pasien dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD) sekira pukul 01.15 WIB. Saat tiba di IGD, dokter yang memeriksa pasien mendapati sejumlah akibat benda tajam (sajam).
“Kondisi pasien mengalami luka bacok di pergelangan tangan kiri, luka bacok di kepala, luka robek di dada sebelah kanan yang kemungkinan luka tusuk dan luka di kaki kanan,” kata Wendy.
Karena kondisi pasien yang harus cepat mendapat tindakan, Kamis pagi tim medis telah melakukan operasi.
“Pasien sudah dioperasi tadi pagi, sekarang pasien sudah masuk ruangan rawat inap,” tutur Wendy. (fam/alt/radarbanten)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti