jpnn.com - BATAM - Aksi brutal geng motor di Batam semakin menggila. Kini, di Batam ada beberapa kelompok geng motor yang terbilang bandel dan nekad. Di antaranya Regata Comunity (RC), Ganas Nekad Sadis (Ganesa) dan beberapa lainnya.
Ulah nekad pelaku geng motor ini pernah merenggut nyawa salah satu warga di Tiban. Adalah Ikhwal Effendi, warga Tiban yang menjadi korban salah sasaran antara perselisian sesama geng motor pada 31 Juli lalu. Effendi dan dua rekannya diamuk geng motor saat melewati jalan sepi di Sekupang. Dua rekan Effendi selamat dari amukan geng motor yang di
BACA JUGA: Abaikan Nama Capres selain Ical
Kasus tawuran antara sesama geng motor juga sudah sering terjadi. Bahkan, beberapa warga biasa juga menjadi korban.
Tidak itu saja. Yang paling meresahkan adalah warga yang berdiam di pinggir jalan raya maupun pengguna jalan raya pada umumnya.
BACA JUGA: Kasus Penggelapan Emas 59 Kg Berlanjut
Akibat ulah brutal pelaku geng motor, tidak sedikit warga yang sudah jadi korban keganasan mereka. Di Batuaji, warga yang terjebak di tengah tawuran geng motor menjadi korban lemparan batu di depan Taman Makam Pahlawan Bulang Gebang.
Namun, pihak kepolisian sepertinya menganggap remeh masalah itu. Upaya penertiban terhadap geng motor dinilai tidak maksimal. Buktinya, hampir setiap malam di lokasi berkumpulnya geng motor seperti di TMP Batuaji, Tiban, Batamcenter dan Seipanas, selalu aman dari razia polisi.
BACA JUGA: Tipu Rekan Bisnis, Suami Eddies Adelia Dibekuk Polisi
Kasat lantas Polresta Barelang kompol Bambang C Harleanto saat dikonfirmasi enggan merespon. Telepon dan pesan singkat Batam Pos tak ada balasan. Di datangi di Mapolresta Barelang Bambang masih di lapangan.
Masih Sekarat
Sementara Daniel korban terakhir dari aksi brutal kawanan geng motor di depan Vihara Batamcenter, Minggu (27/10) dini hari masih sekarat di RSBK Batam. Pria 21 tahun yang dikeroyok anggota geng motor itu masih terbaring lemas. Sekujur tubuhnya masih dibaluti perban dan dipasangi infus.
Hana istri Daniel yang tengah hamil tujuh bulan hanya bisa setia menanti suaminya di pinggir tempat tidur. Wanita 20 tahun hanya bisa berharap agar polisi yang menangani masalah pengeroyokan tersebut bisa segera menangkap pelaku pengeroyokan.(eja/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lama Diburu, Tewas oleh Dua Peluru
Redaktur : Tim Redaksi