Lama Diburu, Tewas oleh Dua Peluru

Selasa, 29 Oktober 2013 – 02:40 WIB

jpnn.com - SURABAYA - Seorang pelaku perampokan yang selama ini menghantui warga Surabaya ditembak petugas kemarin dini hari (28/10). Dua peluru bersarang di dada kiri tersangka karena berusaha melawan petugas.

Sempat terjadi kejar-kejaran hingga akhirnya tersangka terjungkal. Sementara itu, tiga lainnya ditangkap hidup-hidup.

BACA JUGA: Bobol ATM Dekat Mapolsek

Tersangka yang ditembak mati bernama Rendy Yustanto, 25. Warga Jalan Kepiting itu lumpuh setelah diterjang dua peluru di dada kiri oleh anggota Unit Jatanum Satreskrim Polrestabes Surabaya. Tiga tersangka lainnya adalah Riyan Rahmadiarta, 18, warga Kedinding Lor, Gang Flamboyan, Surabaya; BY alias Oblo, 16, warga Kedung Sroko, Gang Langgar; Surabaya; dan M. Cholili, 28, warga Jl Jolotundo Baru, Surabaya.

Kapolrestabes Surabaya Kombespol Setija Junianta mengatakan, penembakan itu dilakukan saat polisi mengungkap kasus perampasan sepeda motor milik M. Syaiful, 18, warga Jalan Nambangan, Surabaya. Perampasan tersebut terjadi di Jalan Kenjeran pada Minggu (27/10).

BACA JUGA: Tipu Kolektor Keris, Raup Ratusan Juta

Menurut dia, saat itu sekitar pukul 03.00, korban sedang berjalan di Jalan Kenjeran setelah melihat balapan liar. Tiba-tiba Rendy dan komplotannya mencegat dan langsung mengacungkan pedang. Tersangka lainnya mengacungkan golok. "Korban takut dan pasrah saat diminta melepaskan sepeda motornya," terang Setija.

Tersangka langsung melarikan sepeda motor korban. Di tengah jalan, mereka berhenti untuk mengganti pelat nomor dan mencopot spion untuk menghilangkan jejak.

BACA JUGA: Sakit Hati, Bunuh Dua Istri Siri

Korban melapor ke Polsek Tambaksari. Polisi yang memantau di kawasan Kedung Cowek berhasil mengendus tersangka saat akan membawa kabur hasil curiannya ke Madura.

Petugas menangkap tersangka Riyan, BY, dan Cholili beserta motor curiannya sebelum berhasil menjualnya. Mereka langsung menyerah saat polisi menggiringnya ke kantor polisi setelah ketiganya tidak bisa menunjukkan bukti kepemilikan motor.

Berdasar keterangan mereka, ada lima nama lagi. Salah seorang di antaranya Rendy yang merupakan otak komplotan. Polisi pun melakukan pengejaran.

Unit Jatanum Satreskrim Polrestabes Surabaya membantu pencarian. Pada Senin (28/10) sekitar pukul 02.00, delapan anggota unit pimpinan Iptu M. Solikhin Ferry itu mengidentifikasi Rendy berada di Jalan MERR Kalijudan. Petugas yang mengendarai dua motor dan sebuah mobil tersebut mengelilingi jalan itu untuk mencari tersangka.

Tidak lama berselang, Rendy melintas dengan berboncengan bersama seseorang yang tidak diketahui namanya. Polisi langsung mengejar, tetapi tersangka tancap gas. Terjadi kejar-kejaran bak balapan liar. Untung, kondisi lalu lintas sedang sepi.

Dua motor polisi berhasil memepet korban, namun tetap saja tidak mau berhenti. Akhirnya, motor yang dinaiki tersangka terguling. Saat polisi mendekat, Rendy melepaskan pedang dari sarungnya dan menyabetkan ke arah petugas.

Polisi yang berpostur lebih tinggi menghindar dan menangkis tangan kanan tersangka sehingga pedang tidak sampai melukai petugas. Tangan kanan polisi yang menenteng pistol langsung menarik pelatuk hingga meletus dua kali.

Dua butir peluru mengenai dada kiri korban hingga tembus ke belakang. "Petugas melepaskan tembakan karena tersangka melawan dan cukup membahayakan," ucap Setija.

Dia lantas menunjukkan pedang yang panjangnya hingga 75 sentimeter itu beserta pembungkusnya. Menurut dia, dengan sabetan tersangka, petugas yang terkena bisa terluka parah.

Saat polisi berduel, rekan Rendy yang terjatuh memanfaatkan kesempatan untuk melarikan diri dengan menggunakan sepeda motornya yang sebenarnya rusak itu.

"Kami sudah mengantongi identitas dan ciri-cirinya. Sekarang masih dalam pengejaran," ucapnya. Polisi langsung membawa Rendy ke rumah sakit. Namun, nyawanya tidak tertolong.

Kanitjatanum Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu M. Solikhin Ferry menambahkan, Rendy merupakan pelaku yang sudah lama diburu. Dia pernah tertangkap aparat Polsek Tambaksari pada 2009 karena kasus pencurian dengan kekerasan. Dia juga buron Polrestabes Surabaya dalam kasus sama yang terjadi di Kedung Cowek pada 2013. (eko/c6/diq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekspedisi Kereta Api, Modus Baru Pengiriman Narkoba


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler