Genjot Ekspor, Holcim Bersaing Dengan Vietnam dan Tiongkok

Rabu, 13 Juli 2016 – 09:13 WIB
Holcim. Foto: Ist

jpnn.com - SURABAYA  - PT Holcim Indonesia Tbk berupaya menggandakan penetrasi pasar ekspor ke sejumlah negara. Pasalnya, kapasitas produksi semen di Indonesia sudah memasuki tahap melebihi kebutuhan pasar.

Direktur Penjualan Holcim Dion Sumedi mengatakan, perseroan selama ini mengekspor semen ke Australia. Pada 2014, ekspor semen Holcim mencapai 159 metrik ton (mt).

BACA JUGA: Pengumuman Penting! Pembelian Elpiji 3 Kg Mulai Dibatasi

Tahun lalu angkanya meningkat menjadi 458 mt. ’’Tahun ini kami membidik pasar yang baru. Yakni, Bangladesh, Sri Lanka, dan Afrika Selatan,” kata Dion, Selasa (12/7) kemarin.

Pada kuartal pertama tahun ini, Holcim mengekspor semen 132 mt. Hingga akhir tahun, kapasitas ekspor Holcim diprediksi mampu tumbuh 100 persen jika dibandingkan dengan 2015.

BACA JUGA: Tax Amnesty Dongkrak Saham Perbankan

Berdasar data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), ekspor semen pada kuartal pertama tahun ini meningkat 98,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Total ekspor semen pada kuartal pertama 2015 mencapai 156.879 ton.

Sementara itu, kuartal pertama tahun ini mencapai 311.2014 ton. Strategi ekspor dilakukan karena kapasitas terpasang industri semen di Indonesia mencapai 100 juta ton per tahun.

BACA JUGA: Tingkatkan Jumlah Pengguna Bus, Ini Yang Bakal Dilakukan Jonan

Selain itu, pasar domestik baru membutuhkan sekitar 65 juta ton per tahun. ’’Dulu proyeksi pertumbuhan ekonomi di Indonesia cukup tinggi. Jadi, produsen semen giat berinvestasi. Sekarang kondisinya berubah,” terang Dion.

Selain perlambatan ekonomi domestik, kondisi persaingan pasar semen di dalam negeri semakin ketat menyusul masuknya sejumlah investor semen asing. Pada 2012, hanya ada sembilan pemain industri semen.

Karena itu, produsen semen menjadi raja karena selalu kekurangan pasokan. ’’Sekarang ada 19 sampai 20 pemain di industri ini,” terangnya.

Di pasar ekspor, Holcim harus bersaing ketat dengan Vietnam dan Tiongkok yang juga meningkatkan volume ekspor karena kelebihan pasokan di dalam negeri. Harga semen dari dua negara tersebut lebih murah daripada semen asal Indonesia.

Meski demikian, Holcim tetap berupaya memaksimalkan pasar dalam negeri. Setelah selesai mengakuisisi PT Lafarge Cement Indonesia pada Februari tahun ini, Holcim berupaya memperluas jalur distribusi di Sumatera.

Di Jawa Timur, penjualan Holcim bertumpu pada 3.500 toko bangunan dengan permintaan semen 35 ribu–50 ribu ton per bulan. Pangsa pasar Holcim di Jatim berkisar sepuluh persen. Pada Januari–Mei lalu, kebutuhan semen di Jatim bertumbuh sembilan persen. (vir/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UU Tax Amnesty Bikin Capital Inflow Makin Deras


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler