jpnn.com, TEL AVIV - Sebuah perusahaan Israel yang bernama MyHeritage telah menggandeng Tiongkok guna membangun laboratorium untuk fasilitas tes darurat virus corona (COVID-19). Melalui kerja sama dengan raksasa genom Tiongkok BGI, MyHeritage akan melipatgandakan kemampuannya dalam melakukan tes COVID-19 di Israel.
Pembangunan laboratorium itu ditargetkan kelar pada 9 April mendatang. Jika fasilitas tersebut selesai, Israel akan mampu melakukan 20 ribu tes COVID-10 per hari.
BACA JUGA: Please, Kenali 8 Gejala Terjangkiti Virus Corona Ini
Sebelumnya BGI juga pernah membuat laboratorium sejenis di Kota Wuhan yang menjadi episentrum virus corona. BGI membangunnya dalam waktu lima hari saja.
CEO MyHeritage Gilad Japhet mengatakan, BGI akan mengirimkan berbagai peralatan termasuk lusinan alat mesin quantitative polymerase chain reaction (QPCR) untuk mendeteksi virus ribonucleic acid (RNA). “Peralatan itu termasuk robot ekstraksi RNA dan perlengkapan yang relevan dalam jumlah besar,” ujarnya seperti diberitakan Jerusalem Post, Sabtu (28/3).
BACA JUGA: Teknologi Israel Ini Dapat Membantu Negara Cegah Penyebaran Virus Corona
Japhet menjelaskan, MyHeritage akan mendanai pembangunan laboratorium itu, sedangkan BGI bakal mendonasikan peralatan dan sumber daya manusia. Nantinya, MyHeritage akan merekrut 110 pegawai untuk laboratorium tersebut.
Selain itu, BGI juga akan memberikan pelatihan tentang cara penggunaan peralatan untuk laboratorium tersebut. “Sekitar 25 ahli dari Tiongkok akan datang ke Israel untuk melatih kami bagaimana menggunakan peralatannya,” katanya.
BACA JUGA: Ada Kabar Baik dari Israel soal Vaksin untuk Virus Corona
Menurut Japhet, kini saatnya bagi industri teknologi tinggi Israel tampil di depan. “Tujuannya bukan untuk menjadi kaya, tetapi memberi manfaat bagi kemanusiaan,” katanya.(ara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Antoni