jpnn.com, SURABAYA - Pemkot Surabaya, Jawa Timur terus berupaya meningkatkan minat baca pada anak.
Tahun ini, pemkot menargetkan minat baca anak di Surabaya mencapai 70 persen.
BACA JUGA: Cerdaskan Generasi Muda Lewat Budaya Membaca
Salah satu caranya adalah dengan mengoptimalkan taman baca.
Hal itu ditegaskan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya, Wiwiek Widayati.
BACA JUGA: 4 Manfaat Membaca untuk Kesehatan Otak
Menurutnya, target tersebut sangat realistis, pasalnya sepanjang tahun 2016 minat baca anak Surabaya sudah mencapai level 60 persen.
“Jadi, kalau tahun ini kita menargetkan minat baca hingga 70 persen itu wajar,” ujar Wiwiek seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Rabu (7/6).
Wiwiek menegaskan, jika target minat baca anak mencapai 70 persen, maka hal itu bakal mampu menghidupkan perpustakaan di Surabaya.
Dengan demikian, Surabaya juga bakal menjadi salah satu kota dengan minat baca anak tertinggi di Indonesia.
“Bahkan, Surabaya bisa jadi percontohan minat baca anak secara nasional,” bebernya.
Karena itu Wiwiek sudah memiliki beberapa strategi untuk mewujudkan peningkatan level minat baca pada anak tahun ini. Salah satunya adalah dengan menggenjot pemanfaatan taman baca.
Saat ini Surabaya sudah memiliki 1.399 taman baca.
“Taman baca ini tersebar di seluruh wilayah Surabaya. Mulai dari kampung, sekolah, taman kota, pondok pesantren ataupun melalui mobil keliling,” kata Wiwiek.
Dari kesemuanya, Wiwiek mengaku taman baca di Taman Flora masih menjadi favorit.
Konsep membaca di taman memang cukup bagus. Sebab, hal itu mampu membuat pikiran lebih tenang. Beda dengan membaca di perpustakaan.
Di situ suasananya agak sedikit tegang. Karena itu, untuk meningkatkan warga yang datang beragam fasilitas disiapkan.
Selain itu, setiap taman baca akan diberi program story telling, yakni para pendamping taman baca menyampaikan cerita dari buku yang ada.
Hal itu bakal membuat anak penasaran hingga akhirnya tertarik untuk membaca.
“Sebab cara paling mudah menarik minat bacaadalah dengan membacakan dongeng pada anak,” pungkasnya. (gus/nur)
Redaktur : Tim Redaksi