Genjot Pasar Domestik, Mendag Minta Tambahan Anggaran

Jumat, 02 Maret 2012 – 07:49 WIB

DENPASAR - Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya memperkuat market domestik di tengah pelambatan ekonomi dunia. Yakni dengan menggiatkan program pasar percontohan.

Dalam dua bulan ini sudah meresmikan empat pasar dari total 20 pasar percontohan sepanjang 2012. Untuk mendukung pasar domestik, pihaknya berencana untuk menambah anggaran revitalisasi pasar pada tahun ini.

Sedangkan sebelum ini anggaran yang sudah disiapkan sebanyak Rp 400 miliar untuk 79 pasar. Anggaran itu jauh lebih rendah dari 2011 lalu sebanyak Rp 650 miliar untuk merevitalisasi 228 pasar, termasuk di dalamnya tambahan dari APBN-P.

"Kami akan meminta anggaran tambahan untuk merevitalisasi pasar tradisional, sehingga lebih proaktif lagi. Dengan demikian konektivitas penjual-pembeli bisa lebih diutamakan. Tahun lalu anggarannya Rp 650 miliar, tahun ini kami akan coba minta lebih dari itu," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan usai meresmikan pasar percontohan Pasar Agung di Denpasar (Bali) Kamis(1/3).

Mendag menjelaskan, khusus untuk 20 pasar percontohan di 20 kabupaten/kota disiapkan anggaran sejumlah Rp 180,5 miliar. Anggaran tersebut tidak hanya untuk segi fisik, tapi meliputi sistem manajemen dan pemberdayaan pedagang. Untuk itu pihaknya membentuk tim khusus sebagai pendampingan.

"Karena kami ingin keberadaan pasar percontohan tidak bertahan 1-2 tahun saja, tapi berkelanjutan dan bisa dicontoh pasar-pasar lainnya," ucap dia.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Gunaryo mengapresiasi keberhasilan pasar percontohan dalam melipatgandakan penjualan dalam satu bulan. Seperti di Pasar Agung tercatat ada kenaikan nilai transaksi dari Rp 1,2 miliar menjadi Rp 2,4 miliar.

"Memang, salah satu sasaran ke sana (kenaikan nilai transaksi). Sebab setelah direvitalisasi harus ada perbedaan. Kalau kemudian ternyata berhasil tentu ditunjang fasilitas yang memadai, sehingga pedagang makin nyaman dan pembeli akan datang, akhirnya omzet akan naik. Kalau memungkinkan aktivitas kegiatan ditambah, dari 12 jam menjadi 24 jam. Selain itu, peran pengelola untuk memantau fasilitas tersebut," ucapnya.

Selain itu, Kemendag akan melengkapi fasilitas Google Earth dalam memantau pasar percontohan. Apalagi di pasar percontohan tersebut ditambah kamera pengawasan (CCTV). Hal itu memudahkan untuk memantau kegiatan di pasar percontohan secara jarak jauh, seperti berlangsung selama 12 jam maupun 24 jam bisa diketahui lewat fasilitas tersebut.

Sebelum ini, Kemendag telah meresmikan tiga pasar percontohan. Antara lain di Pasar Cokro Kembang Klaten (Jawa Tengah), Pasar Skouw di Jayapura (Papua) dan Pasar Pattallassang di Takalar (Sulawesi Selatan). (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tarif Angkutan Umum Siap Naik 35 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler