jpnn.com - SURABAYA – PT Dok Perkapalan Surabaya (DPS) berupaya menggenjot sumber pendapatan melalui pengerjaan proyek reparasi.
Selama ini, perusahaan galangan kapal itu menerima sejumlah pengerjaan. Mulai modernisasi kapal perang hingga reparasi kapal.
BACA JUGA: Hamdalah, KA Cut Meutia Lintas Krueng-Krueng Geukeuh Sudah Beroperasi
Sekretaris DPS Diana Rosa menyatakan, nilai kontrak proyek modernisasi kapal perang mampu melebihi bisnis reparasi.
Modernisasi dibutuhkan ketika usia kapal perang mencapai batas usia ekonomis (midlife modernization).
BACA JUGA: Keren, Mini LNG Terminal Benoa Bisa Hemat Subsidi BBM Rp 1,2 triliun
’’Dari sisi revenue, keduanya hampir sama,’’ katanya kemarin (2/11).
Karena itu, ke depan, DPS berupaya menarik proyek-proyek reparasi bernilai besar dengan mempertahankan bisnis MLM.
BACA JUGA: Mercy Rilis SUV, Toyota Perkuat Sedan
Pengerjaan kapal perang dalam proyek MLM itu meliputi repowering, replating, overhaul berbagai alat penggerak, serta penggantian peralatan elektronika dan combat management system.
Saat ini DPS melakukan finishing terhadap pekerjaan MLM KRI Fatahillah. DPS juga mengerjakan reparasi kapal dari empat perusahaan.
’’Semua dock space kami terisi,’’ lanjut Diana.
DPS sudah mereparasi berbagai tipe KRI. Di antaranya, KRI dr Soeharso (990), KRI Surabaya (591), KRI Makassar (590), KRI Hasan Basri (382), dan KRI Salawaku (842).
”Kami berharap mendapatkan order baru dalam pameran Indodefence 2016. Bukan hanya dari dalam negeri, tetapi juga luar negeri,’’ tuturnya. (res/c18/noe/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina EP Garap Ladang Minyak Peninggalan Belanda
Redaktur : Tim Redaksi