Pertamina EP Garap Ladang Minyak Peninggalan Belanda

Kamis, 03 November 2016 – 15:22 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Pertamina EP (PEP) dan Sarana GSS Trembul berupaya membangun ladang minyak di Trembul, Blora, Jawa Tengah.

Ladang minyak peninggalan Belanda itu diperkirakan masih menyimpan cadangan 40,1 juta barel. 

BACA JUGA: Quest Hotel Jadi yang Pertama Raih Sertifikasi

Perjanjian tersebut ditandatangani Presdir PEP Rony Gunawan dan Presdir Sarana GSS Trembul Bambang Mulyadi.

PEP mendapatkan hak eksklusif untuk melakukan operasi minyak dan gas bumi di area operasi Trembul dari SKK Migas sejak 2013.

BACA JUGA: Tahun Depan, Pemerintah Setop Impor Jagung

Sarana GSS Trembul adalah perusahaan joint venture BUMD PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah dan GSS Energy Limited Singapura.

’’Share BUMD dominan, 51 persen,’’ katanya.

BACA JUGA: Ini Strategi Hotel Sambut Peak Season

Lapangan Trembul sebenarnya sudah dibor pada 1917 oleh perusahaan migas Belanda, Nederlandsche Koloniale Petroleum Mij (NKPM). Produksinya hanya 307 barel.

Namun, pengeboran tersebut tidak dilanjutkan karena pecah Perang Dunia II. Sejak itu, lapangan tersebut tidak pernah disentuh.

’’Saat ditinggalkan, lapangan onshore itu sudah memiliki 24 sumur. Selama ini, sumur-sumur tersebut hanya dimanfaatkan oleh masyarakat lokal,’’ terang Bambang.

PEP dan Sarana GSS Trembul akan mengebor empat sumur baru yang tidak jauh dari sumur eksisting dan melakukan kegiatan akuisisi seismik.

Sarana GSS Trembul pun menyampaikan komitmen melaksanakan program kerja tiga tahun senilai USD 7,6 juta atau Rp 99,1 miliar.

’’Kontrak kami untuk eksploitasi dari sekarang sampai 15 tahun,’’ jelasnya.

Pengelolaan lapangan Trembul tidak menyentuh 24 sumur tua yang sudah dibor Belanda.

Karena itu, sumur eksploitasi nantinya benar-benar baru.

’’Kami ambil data dari Belanda, sumur mana saja yang paling bagus dan akan dibor di dekatnya,’’ ungkap Bambang.

Berdasar proyeksi, sumur tersebut bisa menghasilkan 200 barel per hari (bph).

Jika rencana mengebor dua sumur pada tahun pertama berjalan lancar, minyak yang terambil mencapai 400 bph. (dim/c20/noe/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peritel Produk Impor Keluhkan Tarif Pajak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler