Genjot Produksi, PT Garam Garap Lahan SHU 225 Hektare

Selasa, 05 Desember 2017 – 16:34 WIB
Tambak Garam. Foto: dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - PT Garam berusaha menggenjot produksi pada tahun depan dengan menggarap lahan hak guna usaha (HGU) seluas 225 hektare di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dirut PT Garam Budi Sasongko mengatakan, pengembangan lahan tersebut mulai dipersiapkan tahun ini.

BACA JUGA: Pesona Danau Kelimutu Pikat Travelista Kanada

Hal itu menjadi persiapan masa produksi pada musim panen tahun depan.

Salah satu alokasi belanja modal tahun depan adalah untuk pengembangan lahan tersebut.

BACA JUGA: Peserta Rally Motor Wisata Perbatasan Jelajahi Eksotisme TTU

”Perkiraan per hektare membutuhkan dana Rp 50–55 juta,” kata Budi, Senin (4/12).

Dengan demikian, total lahan seluas 225 hektare menghabiskan dana Rp 12 miliar.

BACA JUGA: Setya Novanto Meruntuhkan Wibawa DPR dan Mempermalukan NTT

Selain untuk mempersiapkan lahan, dana tersebut digunakan untuk pengembangan pabrik.

Sebenarnya, potensi pengembangan lahan hak guna usaha masih besar.

Meski begitu, pihaknya masih menunggu survei Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.

”Misalnya, di NTB. Namun, kami masih menunggu hasil survei,” ungkapnya.

Tingginya konsumsi garam dalam negeri membuat kebutuhan lahan cukup besar.

Tercatat, kebutuhan konsumsi garam dalam negeri mencapai 1,8 juta ton tiap tahun.

Ditambah industri aneka pangan 500 ribu ton. Secara keseluruhan, termasuk industri, kebutuhan membengkak menjadi empat juta ton.

Dengan estimasi produktivitas garam tiap hektare sebanyak 100 ton, luas lahan yang dibutuhkan mencapai 40 ribu hektare.

Sementara itu, luas lahan existing PT Garam yang tersebar di Madura saat ini mencapai lima ribu hektare.

Perseroan berencana membangun satu pabrik di Madura pada 2019.

Kapasitas produksinya mencapai sepuluh ton per jam dan bisa menambah kontribusi garam sebesar 60 ribu ton dalam setahun.

”Nilai investasi mencapai Rp 63 miliar,” tambah Budi.

Perseroan juga berencana melakukan revitalisasi pada 2018 di kawasan pabrik yang sudah berdiri di Gresik. (res/c16/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Koperasi Tak Bisa Diselamatkan


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler