jpnn.com, KUPANG - Sebanyak 201 koperasi di Nusa Tenggara Timur (NTT) tak bisa diselamatkan karena tidak aktif selama dua tahun.
Sementara itu, sebanyak 172 lainnya bisa diselamatkan setelah ada campur tangan dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTT.
BACA JUGA: Ikut Anjuran Menpar, Dispar NTT Luncurkan 2 Website Anyar
"Sisanya yang 201 itu memang sudah tidak bisa kami selamatkan lagi, tetapi tidak gampang untuk membubarkan. Ini yang kami sudah sampaikan ke Kementerian Koperasi," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTT Kosmas Lana di ruang kerjanya, Kamis (16/11).
Kosmas menjelaskan, proses pembubaran koperasi-koperasi itu harus menunggu sejumlah hal.
BACA JUGA: NTT Ingin Pariwisata Gaduh di Dunia Maya
Misalnya, jika masih ada pinjaman yang belum dilunasi atau ada dana penyertaan modal dari pemerintah, maka pembubarannya harus menunggu proses penyelesaian dana-dana tersebut.
Menurut dia, sampai saat ini dana penyertaan modal yang bersumber dari APBD NTT mencapai Rp 41,780 miliar.
BACA JUGA: Ikut Anjuran Menpar, NTT Luncurkan 2 Website Anyar
Namun, baru Rp 27,274 miliar dari dana tersebut yang sudah dikembalikan.
Sementara Rp 14,516 miliar belum dikembalikan karena diduga diberikan kepada 201 koperasi yang akan ditutup tersebut.
Meski demikian, Kosmas mengatakan, jumlah masyarakat yang bergabung dengan koperasi terus bertambah.
Bahkan, hingga akhir Oktober 2017, dari 4.107 koperasi yang tersebar di seluruh NTT, anggotanya mencapai 1,1 juta lebih atau sepertiga dari penduduk NTT. (cel)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Generasi Milenial Bikin Koperasi Bergairah
Redaktur & Reporter : Ragil