Genjot Produktivitas dengan Meningkatkan Pengetahuan Perubahan Iklim

Selasa, 15 Maret 2022 – 14:44 WIB
Pertemuan di Desa Melakasari, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon bertujuan melakukan pengenalan terhadap petani mengenai pertanian cerdas iklim dan program SIMURP. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, CIREBON - Kementan ingin menghadirkan SDM unggul dan berkualitas yang bisa mendukung pengembangan pertanian dengan memaksimalkan program-program utamanya, di antaranya melalui Program SIMURP.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan peningkatan SDM menjadi fokus utama pihaknya. Pertanian Indonesia yang masih bergantung pada kondisi alam, menyebabkan sektor ini sangat rentan terhadap perubahan iklim.

BACA JUGA: Kapan Pembangunan IKN Nusantara Beres? Ridwan Kamil Punya Perhitungannya

Menurutnya, walaupun perubahan iklim merupakan hukum alam, tetapi, proses peningkatan suhu ini tidak boleh terlalu cepat dengan cara menjaga bumi ini dengan baik, di samping melakukan antisipasi dampak perubahan iklim.

"Saya mendorong adanya berbagai inovasi dan teknologi Climate Smart Agriculture atau CSA untuk menghadapi dampak perubahan iklim," kata Mentan Syahrul.

BACA JUGA: Seluruh Personel Dikumpulkan di Mapolres, 7 Anggota Langsung Ditindak Propam

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan para petani harus beradaptasi dengan perubahan iklim dan cuaca ekstrem.

"Di antaranya dengan menghadirkan kesatuan emosional dan kebersamaan dengan para stakeholder lainnya, termasuk para penyuluh pertanian," kata Dedi.

BACA JUGA: Melalui Pelatihan Satu Juta Petani, Penyuluh Siap Hadapi Perubahan Iklim

“Selain itu, melalui pelatihan diharuskan mampu mengubah prilaku petani dalam jangka panjang. Penyuluh sebagai agen harus mengubah prilaku petani untuk dapat mengimplementasikan teknologi untuk mengenjot produktivitas," sambungnya.

Dedi menambahkan perubahan iklim akan terus terjadi. Climate change merupakan hukum alam dan itu harus diantisipasi.

Dia berharap dengan agenda intelektual Program SIMURP dapat menyikapi perubahan iklim. Karena SIMURP bertujuan menaikan IP, menurunkan emisi GRK, mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Sejalan dengan hal itu, di Desa Melakasari, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon dilakukan kegiatan pertemuan kelompok rutin pada Senin (14/4).

Kegiatan ini ditujukan untuk melakukan pengenalan terhadap petani mengenai pertanian cerdas iklim dan program SIMURP.

Koordinator BPP Gebang Yeti menyampaikan jika kegiatan rutin yang dilaksanakan diisi dengan berbagai materi dan praktek oleh petani. Di antaranya pembuatan paeni bacterium, pestisida nabati dengan menggunakan bahan bahan sederhana dan mudah didapat, pupuk organik serta penggunaan alat Alternate Wet Drying atau AWD.

Sedangkan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi diantaranya dengan menggunaan pengairan basah kering menggunakan Alat AWD, penggunaan pupuk organik, pestisida nabati dan penggunaan bakteri paeni.

"Dengan kegiatan pertemuan ini petani paham dan mampu untuk menerapkan teknologi yang diberikan dalam usaha pertaniannya, sehingga dapat menggenjot dan menaikan produktivitas pertanian," katanya. (rhs/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler