BACA JUGA: Polisi Malaysia Tangkap PRT RI
Tudingan tersebut dilancarkan kurang dari 12 jam setelah presiden Georgia mengatakan menerima rencana gencatan senjata yang ditengahi oleh Prancis
BACA JUGA: Anwar Diganjal Politisi Wanita
Meski demikian melalui televisi, Medvedev masih memrintahkan kepada menteri pertahanan militer saat pertemuan yang disiarkan televisi Kremlin untuk menghancurkan segala aksi agresif Georgia
Presiden Georgia Mikhail Saakashvili telah berspekulasi terhadap serangan mendadak Kamis malam pekan lalu untuk mengambil kembali kendali negaranya terhadap provinsi Ossetia Selatan yang memisahkan diri
BACA JUGA: Putin Balik Kritik Bush
Namun hal itu direspon Rusia dengan melakukan penyerangan dengan tank dan pesawat tempurnya untuk mengusir GeorgiaPerkembangan di barat, Ketua dewan keamanan Georgia Alexander Lomaia mengatakan bahwa pelanggaran terbaru Rusia telah menggerakkan 50 tank ke Gori, kota yang cukup strategis 15 mil dari perbatasan Ossetia Selatan. Ketika gencatan senjata diumumkan, tentara Rusia sebelumnya telah bergerak di dekat Gori, namun tidak sampai ke kotanyaLomaia mengatakan bahwa tentara Rusia juga dikerahkan ke ground barat Georgia, menyusun kendali atas kota Zugdidi, dimana mereka memperluas kantor polisi dan gedung pemerintah dan menguasai jalan utama di kawasan ituDia mengatakan tidak ada pertikaian baru sejak adanya gencatan senjata
Sepeti dikutip kantor berita RIA Novosti, Menteri pertahanan Rusia menyangkal klaim tersebutJuru bicara menteri dalam negeri Georgia Zurab Gvenetadze mengatakan bahwa pasukan Rusia memperluas basis militernya hingga pinggiran Gori
Georgia mengatakan, pihaknya telah menarik tentaranya. satu-satunya area yang masih diduduki adalah provinsi Abkhazia, mereka masih tetap menduduki kawasan itu untuk menghadapi serangan Rusia di sana.
Temur Yakobashvili, menteri reintegrasi Georgia mengatakan bahwa tentara Georgia telah meninggalkan area yang dikenal sebagai Kodori GorgeJenderal Rusia, Selasa menegaskan bahwa Georgia digerakkan oleh pasukan separatis dan bukan oleh militer RusiaMenurut saksi reporter Associated Press sekitar 135 kendaran militer Rusia bergerak maju ke arah Gorge
Saakashvili mengatakan Rusia sepakat tidak akan mengambil keuntungan dari pengendalian sengketa dua provinsi, namun untuk memusnahkan bangsa yang lebih kecil bekas negara Soviet dan negara yang mendapat dukungan AS
Rusia menuding Georgia membunuh lebih dari 2.000 orang yang kebanyakan adalah warga sipil di Ossetia SelatanKlaim tersebut belum di konfirmasi pihak independen, namun menurut saksi mata yang berada di area itu selama akhir minggu ratusan orang telah tewas
Secara kesuluruhan korban tewas diperkirakan akan meningkatMenteri kesehatan Georgia Alexander Kvitashvili mengatakan Rabu, bahwa 175 warga Georgia selama serangan udara dan darat lima hariSerangan itu meninggalkan rumah dalam keadaan hancur terbakarHampir 100 ribu orang mengungsi.(AP/BBC/erm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Georgia Akhirnya Tarik Pasukan
Redaktur : Tim Redaksi