jpnn.com, ACEH - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf dan Ahmadi, Bupati Bener Meriah tak membuat para aktivis Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh kaget.
Koordinator GeRAK, Askhalani menyebutkan KPK memang sejak lama telah melakukan penyelidikan sekitar enam proyek dana Otsus, termasuk pembangunan jalan di Samar Kilang di Bener Meriah.
BACA JUGA: Kasus Irwandi Yusuf: KPK Lama Mengintai, Begini Ceritanya
"Ini kasus penyadapan Bupati Bener Meriah dengan Gubernur Aceh, memang uang fee proyek tidak diserahkan langsung ke Irwandi. Tapi pemenang proyek telah ditentukan," sebutnya, Selasa (3/7).
Menurutnya, KPK awalnya menangkap Ahmadi. Secara bersamaan, orang dekat Irwandi juga ditangkap di warung kopi kawasan Banda Aceh. Lalu ia dibawa ke pendopo gubernur. "Untuk ambil Bang Wandi (Irwandi) jadi bukan OTT seperti Ahmadi," sebutnya.
BACA JUGA: Tiba di KPK, Gubernur Irwandi Senyum-senyum Saja
Dia juga menyebutkan, sebenarnya sejumlah proyek telah menjadi sorotan pihaknya dan KPK. Proyek itu melibatkan seorang pengusaha yang disebut-sebut berasal dari Sabang, berinisial S.
"Saudara S punya hubungan baik dengan gubernur dan banyak sekali proyeknya, termasuk even Sabang Marathon Internasional. KPK sudah cukup lama mengintai," sebutnya.
BACA JUGA: PDIP Ogah Bantu Gubernur Irwandi Hadapi KPK
Terkait penangkapan Ahmadi, Askhalani menyebutkan bahwa Bupati Bener Meriah itu sebenarnya dilaporkan ke KPK oleh mantan orang dekatnya. "Ia sempat dipecat Ahmadi. Lalu melaporkan bahwa Ahmadi banyak mendapat uang yang diserahkan oleh S," sebutnya.
Dia melanjutkan, saat KPK menciduk Ahmadi pengusaha tersebut telah menyerahkan uang. Menurutnya operasi senyap yang dilakukan KPK, bahkan telah berlangsung saat terjadi 'keributan' di facebook antara Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Tiong, terkait proyek beberapa hari lalu. (mai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tangkap Gubernur Irwandi, KPK Amankan Duit Komitmen Fee
Redaktur & Reporter : Budi