Gerakan Bagimu Negeri Usung Semangat Nasionalisme

Selasa, 08 Oktober 2019 – 07:57 WIB
Logo Gerakan Bagimu Negeri. Foto: istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Munculnya ancaman dan krisis ideologi yang dihadapi bangsa ini telah mendorong terbentuknya Gerakan Bagimu Negeri.

Tujuan Gerakan Bagimu Negeri adalah melakukan aktivitas komunikasi untuk mendukung ketahanan nasional dan implementasi Pancasila dengan melibatkan semua elemen bangsa lintas sektor serta komponen penta helix.

BACA JUGA: Simon Sebut TNI Menghadapi 2 Tantangan

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Prof Widodo Muktiyo mengatakan, gerakan ini adalah inovasi baru. Dimana, gerakan ini menerapkan komunikasi bottom up.

"Kami sangat mendukung dan ikut aktif dalam upaya memberdayakan partisipasi publik. Misinya agar mendorong semua elemen bangsa ikut aktif dalam berbagai aktivitas untuk ketahanan nasional, " kata Prof Widodo pada soft launching Gerakan Bagimu Negeri di gedung Kemenkominfo Jakarta, Senin (7/10).

BACA JUGA: Pernyataan Keras Pejabat MUI terkait Penyebaran Ideologi Khilafah

Gerakan Bagimu Negeri, dimulai secara sukarela oleh para Inisiator yang punya visi dan keprihatinan sama. Gerakan ini bersifat formal dan informal dari anak bangsa lintas sektor, dalam komunitas serta forum wedangan guyub. Sehingga bisa diikuti berbagai elemen anak bangsa, tanpa sekat birokrasi, dan tidak ada hirarki yang kaku.

Arief H. Thamrin selaku praktisi televisi dan ahli komunikasi yang merupakan salah seorang konseptor gerakan ini menjelaskan, Gerakan Bagimu Negeri mempunyai logo unik. Mencerminkan warna keragaman bangsa yang dinamis dengan gaya milenial.

Disertai simbol kepulauan Indonesia sebagai cermin kesatuan NKRI. Konsep komunikasi gerakan ini mengusung semangat adanya National Call, Ibu pertiwi memanggil, mengajak partisipasi publik agar peduli dan memberikan bakti berupa aksi nyata bagimu negeri.

Arief menjelaskan, tema komunikasi Gerakan Bagimu Negeri antara lain membawa semangat nasionalisme, positivisme, optimistis yang diserta aksi nyata berupa prestasi, kreativitas, inovasi, apresiasi yang memberi inspirasi dan memotivasi upaya ketahanan nasional.

“Dalam aplikasinya, pendekatan komunikasi bersifat tidak eksplisit dan doktrin. Sifatnya implisit dan inspiratif dengan pendekatan kekinian yang memotivasi dan mengundang partisipiasi aktif publik untuk membumikan pancasila dan ikut menjaga ketahanan nasional, " cetus Arief yang juga ketua Dewan Pengawas TVRI.

Praktisi Radio sekaligus Ketua Dewan Pengawas RRI, Mistam menambahkan, implementasi dari gerakan ini bersifat inklusif. Logo dan tagar serta bentuk komunikasi dan aktivitas bisa beradaptasi dengan berbagai kreativitas. Sehingga bisa disesuaikan dengan berbagai tema hari besar nasional dan kebijakan yang ada. Sepanjang sesuai tujuan di atas.

Dalam praktik konsep penta helix, gerakan ini akan dimotori unsur ABGCM yaitu unsur Media, Community (Komunitas), Government (pemerintah pusat dan daerah), pelaku bisnis, swasta, BUMN, BUMD dan akademisi. Inisiatif awal, akan diambil Lembaga Penyiaran Publik LPP RRI dan TVRI.

Kedua lembaga ini akan aktif melakukan berbagai aktivitas pemberitaan, iklan layanan masyarakat, talkshow, program edukasi dan hiburan yang mengacu pada tujuan gerakan. Semua elemen media swasta, pemerintah pusat dan daerah, organisasi masyarakat, perusahaan swasta bisa berkontribusi aktif dalam kegiatan ini.

Bentuknya bisa bervariasi, misalnya saat hari besar nasional seperti momentum Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2019. Dapat dilakukan berbagai variasi aktivitas dan iven. Misalnya, upacara bendera, menyanyikan lagu nasional, baca puisi, mengheningkan cipta sejenak, melakukan flash mob dan aneka kegiatan kreatif lainnya.

Semua aksi nyata publik ini, diharapkan membangkitkan kembali semangat bela negara dan implementasi nilai nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat.

Brigjen Budi Pramono dari Dewan Ketahanan Nasional menambahkan, “Gerakan Bagimu Negeri ingin menyadarkan kita semua akan pentingnya menjaga nilai nilai Pancasila dan mari berbuat sesuatu untuk ketahanan nasional NKRI”. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler