Gerakan Bersenjata di Papua Kelompok Kriminal

Selasa, 28 Januari 2014 – 17:02 WIB

jpnn.com - BOGOR -- Agar percepatan pembangunan di Provinsi Papua dan Papua Barat tercapai, pemerintah di wilayah itu harus meningkatkan keamanan dan pengamanan wilayah. Salah satunya dengan melakukan pendekatan pada pelopor-pelopor gerakan separatis.

"Pusat, gubernur, bupati harus mendekati mereka yang masih berada di hutan. Tidak ada lagi operasi militer, tidak ada lagi pengejaran-pengejaran militer," ujar Menkopolhukam Djoko Suyanto, di kompleks Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa, (28/1).

BACA JUGA: Keraguan Makam Tan Malaka di Kediri Hanya 10 Persen

Sementara itu, Gubernur Papua Lukas Enembe mengungkapkan sejak menjabat sebagai kepala daerah ia  sudah berupaya dengan cara persuasif menangani konflik di Papua.

"Rekonsiliasi sudah saya lakukan di beberapa daerah yang konflik bersenjata, konflik pilkada. Sudah saya laksanakan," ujar Lukas.

BACA JUGA: KPK Bersedia Panggil Ibas, Ini Syaratnya

Lukas dalam hal ini menganggap gerakan kelompok bersenjata yang sempat meresahkan warga Papua hanya kelompok pelaku tindakan kriminal biasa. Bukan gerakan separatis seperti yang dinilai publik selama ini.

"Sekarang yang terjadi ini, sekelompok orang bersenjata yang menurut saya sebenarnya kriminal dengan berbagai tuntutan kebutuhan memegang senjata. Saya anggap kriminal, bukan berjuang minta merdeka," tegas Lukas.  (flo/jpnn)

BACA JUGA: Pelayanan Publik di Daerah Masih Buruk

BACA ARTIKEL LAINNYA... Makam Tan Malaka Terbukti di Kediri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler