jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komaruddin menilai Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) berpotensi menjadi gerakan masyarakat yang berusaha menjadi oposisi pemerintah.
Namun, Ujang mengingatkan KAMI yang dipimpin oleh Din Syamsuddin itu bisa saja digembosi oleh pemerintah.
BACA JUGA: Respons FPI Atas Terbentuknya KAMI
"Ini gerakan moral dari para intelektual. Murni kegelisahan mereka akan nasib bangsanya. Jika membesar, maka Jokowi bisa kehilangan dukungan dari publik. Namun biasanya sebelum gerakan tersebut besar, akan ada operasi pembusukan dan pelemahan dari pihak tertentu," kata Ujang kepada JPNN.com, Selasa (4/8).
Ujang memandang gerakan Din itu tidak ada sangkut pautnya dengan Muhammadiyah yang kurang mendapat jatah di pemerintahan.
Dia juga meyakini manuver eks Ketua Umum Muhammadiyah itu sebagai desakan agar memberikan jatah menteri dari kalangannya.
"Din dan teman-temannya berjuang bukan untuk dan atas nama Muhammadiyah. Tak ada hubungannnya dengan Muhammadiyah," tegas Direktur Eksekutif Indonesia Political Review itu.
BACA JUGA: KAMI Terbentuk, Apakah GNPF Ulama Bakal Bergabung? Ini Penjelasannya
Dia juga melihat wacana Din yang ingin membatasi keanggotaan KAMI pada seratus orang. Menurut Ujang, Din ingin mencoba melihat kesungguhan seratus orang itu sekaligus menengok respons masyarakat.
"Jika respons publik bagus dan dukungan mengalir, bisa saja gerakkan akan dilanjutkan ke skala yang lebih besar dan masif," kata Ujang. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga