jpnn.com - JAKARTA - Roadshow Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital disambut antusias masyarakat Kalimantan Utara.
Kegiatan yang dibesut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia, Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian (DKISP) Kota Tarakan, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kalimantan Utara pada 25 Mei itu dihadiri lebih dari 300 peserta.
BACA JUGA: Gerakan Nasional 1.000 Startup dan Palcomtech Group Sukses Menggelar Hack4ID
Roadshow Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital merupakan seminar publik untuk mengenalkan definisi startup sekaligus sebagai upaya membangun pola pikir kewirausahaan di masyarakat.
Kegiatan ini terbuka untuk umum, terutama dari kalangan mahasiswa, wirausahawan, dan para pegiat startup.
BACA JUGA: Baparekraf ScaleUp Champions Dorong Kemajuan Startup Digital
Sekretaris Daerah Kota Tarakan, H. A. Hamid mengimbau kepada masyarakat untuk memahami peran startup di sektor kewirausahaan dalam menciptakan lingkungan bisnis yang dinamis.
“Startup bisa menjalankan peran pentingnya sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi, dan pemerintah dapat menjalankan peran pentingnya dalam mendukung pertumbuhan startup dengan menciptakan ekosistem bagi pengembangan wirausaha di Kota Tarakan,” tegas Hamid dalam keterangannya, dikutip Rabu (31/5).
BACA JUGA: Reza Darmawan, Eksekutif Startup yang Kini Jadi Miliarder Muda
Regional Operational Manager Gerakan 1.000 Startup Digital Hub 5 Yuricha menyampaikan program 1.000 Startup Digital sudah diinisiasi sejak 2016 dan memiliki tiga fokus program.
Pertama, mengembangkan talenta startup digital supaya sumber daya manusia yang ada di daerah itu dapat ditingkatkan kualitasnya.
Kedua, mendorong terciptanya solusi-solusi baru dari permasalahan yang ada. Ketiga, membangun ekosistem startup digital yang kolaboratif dan juga inklusif.
Founder dari startup Mada.id Fajar Irvan Setyawan yang juga salah satu alumni 1.000 Startup Digital 2017 di kota Pontianak berbagi pengalaman saat timnya membangun startup Mada.id.
"Saat itu, Mada.id sama sekali tidak mengenal tim saat ini. Tim ini mereka kenal di networking 1.000 Startup dari berbagai background. Dan ide (inovasi) juga brainstorming di 1.000 Startup."
"Dari fase yang menurut kami cukup berani, kami dapat banyak sekali wawasan, networking tentang dunia baru di dunia startup, sehingga di bidang logistik kami bisa berkembang lebih baik dan mengangkat kesempatan-kesempatan lainnya," ungkap Fajar.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Kepala Bank Indonesia Provinsi Kaltara Ganang Suryo Anggoro menyampaikan bahwa inovasi yang telah disusun bukanlah hal yang sempurna atau seperti istilah ‘one fit for all’, sehingga diperlukan perubahan pola pikir.
'Kalau ingin melihat masalah, gampang saja menyampaikan kritik kepada pemerintah. Mindset ini yang harus diubah. Harus mulai mengubah pola pikir dari ‘apa’ menjadi ‘bagaimana’, dari ‘kenapa’ menjadi ‘bagaimana’,” tegas Ganang.
Sub Koordinator Kerja sama Kegiatan 1000 Startup Digital, Muhammad Faisal memberikan pendapatnya tentang bagaimana startup memberikan efisiensi dari sebuah permasalahan.
Faisal menganalogikan dari isu kesehatan, startup bisa memberikan solusi rantai bisnis dari sistem kesehatan, misal antrian pasien.
Orang kondisi sakit harus datang ke rumah sakit, antre pendaftaran, lalu ke loket, isi data, menunggu dipanggil, baru ke dokter. Kemudian, mengantre lagi ke dokter umumnya, mengantre lagi di farmasinya.
Dengan adanya startup, ujar Faisal, muncul Halodoc. Bisa konsultasi dari rumah, diberi resep obat, tinggal order dan datang obatnya. Gambaran dan impact dari startup bisa seluas itu, sebagian proses seperti potong antrean saja sudah memotong dan menyelesaikan masalah (efisiensi waktu).
Faisal mendorong masyarakat untuk mengambil peran dalam pertumbuhan startup di wilayahnya.
“Kemenkominfo open apa pun yang bisa membangun ekosistem digital, support agar ekosistem bisa bertumbuh dan selama itu relate dengan (tupoksi) yang Kominfo kerjakan, apa pun bentuk propose-nya, kami terbuka untuk dikerjasamakan,” tutup Faisal.
Program Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital 2023 akan dilaksanakan di 13 hub di Indonesia yang mencakup seluruh provinsi di Indonesia. Provinsi Kalimantan Utara merupakan hub kelima bersama dengan Provinsi Kalimantan Barat. (esy/jpnn)
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Mesyia Muhammad