Gerakan Padat Karya, Terobosan Syahrul Yasin Limpo Memperkuat Perekonomian

Jumat, 05 Maret 2021 – 14:21 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: Humas Kementan.

jpnn.com, KARANGANYAR - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) terus melakukan penguatan eksistensi sektor pertanian di masa pandemi Covid-19 terhadap pertumbuhan perekonomian nasional.

Terobosan nyata Mentan SYL adalah melakukan Gerakan Padat Karya di kawasan integrated farming berbasis korporasi, salah satunya di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. 

BACA JUGA: Jelang Ramadan, Kementan Pastikan Pasokan Daging Tersedia

Syahrul mengatakan Gerakan Padat Karya ini untuk meningkatkan partisipasi dan meringankan beban masyarakat di masa pandemi Covid-19.

"Gerakan ini meliputi pengendalian wereng batang cokelat, pemeliharaan saluran air serta penanaman jeruk dan kelapa bersama kelompok tani," kata Syahrul.

BACA JUGA: Syahrul Yasin Limpo: Jangan Ada Kata Mundur, Kita Harus Fight 

Hal itu diungkap Syahrul saat acara Gerakan Padat Karya Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), Penanganan Dampak Perubahan Iklim dan Tanam Jeruk dan Kelapa dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional di Desa Kaling, Kecamatan Tasik Madu, Karanganyar, Jateng, Jumat (5/3).

Menurut Syahrul, Gerakan Padat Karya merupakan salah satu langkah nyata yang diimplementasikan Kementerian Pertanian (Kementan), dengan melibatkan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan produksi atau menjamin ketersediaan kebutuhan pangan.

BACA JUGA: Mentan Syahrul Yasin Limpo Targetkan 2,5 Juta Petani Milenial

Dengan demikian, Syahrul berharap tantangan yang dihadapi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 dapat teratasi, karena pemerintah melibatkan rakyat dalam kegiatan pembangunan pertanian. 

"Bapak Presiden Jokowi selalu memerintahkan kepada menterinya untuk selalu turun ke masyarakat melakukan percepatan pembangunan," katanya.

Apalagi di saat seperti ini, lanjut dia, hanya sektor pertanian yang tumbuh terhadap perekonomian nasional.

"Saya berharap tidak hanya panen padi dan jagung saja tetapi panen juga ternak, jeruk dan tanaman lainnya dalam satu kawasan," ujarnya.

Syahrul menambahkan pertanian Kabupaten Karanganyar harus menjadi lokomotif dari pertanian yang lebih bagus.

Oleh karena itu, Syahrul menegaskan bahwa ke depan harus dibangun korporasi yang lebih kuat.

Artinya, ia menjelaskan, pertanian dibangun skala ekonominya melalui pengembangan hulu-hilir yang melibatnya industri pengolahan, packaging yang bagus untuk daya tahan, hingga pemasarannya juga direncanakan. 

"Pertanian Karanganyar sudah jalan, sekarang bagaimana ini nanti kami korporasikan dengan kuat, artinya skala ekonomi per 1000 hektare," ujarnya.

Ia menambahkan di lokasi itu ada 5.000 hektare hamparan yang betul-betul diintensifkan dan ditata.

"Baik bibit, pupuk yang berimbang dan obat-obatan yang tepat," ujar dia.

Lebih lanjut Syahrul juga mendorong penerapan mekanisasi tepat guna, yang turut didukung keterampilan dalam penggunaannya.

Menurut dia, hal itu untuk mendukung gerakan-gerakan pertanian lebih efesien dan efektif dari sebelumnya.

Selain itu, ia juga meminta perbankan untuk terus mendukung sektor pertanian dalam penyerapan dana kredit usaha rakyat (KUR).

Dia menambahkan KUR sudah dimanfaatkan cukup maksimal pada tahun lalu.

Namun, tegas dia, untuk 2021 ini akan kami gulirkan lebih besar dari tahun sebelumnya.

"Sehingga para petani atau pelaku usaha tani kami dorong sebesar-besarnya untuk memanfatkan fasilitas yang sudah disediakan," paparnya.

Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan kabupatennya saat ini telah melakukan ekspor berbagai komoditas pertanian.

Juliyatmono mencontohkan jahe yang sudah diolah menjadi permen, diekspor ke Amerika Serikat.

Ia mengakui di sisi lain Kementerian Pertanian memberikan banyak bantuan baik itu jeruk, kelapa, itik.

Tanaman pun akan ditanam di lahan lahan yang ada. 

"Tentu akan kami kembangkan lagi Karanganyar menjadi sentra kelapa dunia," kata dia.

Lebih lanjut Juliyatmono sangat mengapresiasi Mentan Syahrul yang memberikan semangat kepada para petani, terutama di masa pandemi Covid-19 ini.

"Kehadiran Bapak Menteri Pertanian di Kabupaten Karanganyar memberikan semangat kepada para petani yang tak terlihat sedang menghadapi Covid-19. Indonesia berkah karena penghasil padi yang luar biasa," paparnya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menambahkan pihaknya fokus mendorong pengembangan pola integrated farming berbasis korporasi yang dilakukan dengan program karya.

Menurut dia, bantuan yang disediakan pemerintah meliputi fasilitas KUR, bibit dan sarana produksilainnya hingga aspek hilirisasinya, serta pendampingan yang masif. 

Suwandi mengatakan alokasi bantuan Kementan tahun anggaran 2021 untuk Kabupaten Karanganyar Rp 9,11 miliar.

Terdiri dari benih padi, benih jeruk, benih kelapa genjah, alat pra dan pascapanen, pestisida, budi daya ternak itik dan lele, pengembangan kawasan hortikultura serta bantuan untuk padat karya.

"Perlu upaya ekstra untuk membangun pertanian yang luar biasa. Karanganyar berhasil membuktikan petani di sini hebat dan tetap semangat. Kami beri dukungan supaya petani makin semangat lagi," papar Suwandi.

Turut hadir pada kegiatan ini anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah, anggota DPD RI Denty Eka Widi Pratiwi, Kepala Dinas Pertanian Jawa Tengah, Suryo Banendro, dan jajaran eselon I Kementan. (*/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler