Gerbang Amin Menilai Cak Imin Pantas jadi Calon Presiden 2024

Senin, 16 Oktober 2023 – 10:50 WIB
Bakal Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Foto: Ryana Aryadita/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Nasional Gerakan Kebangkitan Abdul Muhaimin (Gerbang Amin) Joni A Setiawan menyebut meski saat dideklarasikan di Surabaya dinyatakan Anies Baswedan sebagai capres, tetapi, banyak pihak yang menilai Muhaimin Iskandar alias Cak Imin lebih pantas menjadi bacapres.

Dia menyebutkan hal itu bisa tergambar dalam dua poin.

BACA JUGA: Didoakan Pengasuh Ponpes Bumi Shalawat, Pasangan AMIN Siap Jadi Pendaftar Pertama di KPU

Pertama, usia dan pengalaman Cak Imin lebih lama berkecimpung di dunia sosial dan politik.

Kedua, Cak Imin yang juga Ketua Umum PKB menjadi modal besar jika dibandingkan Anies yang tidak berpartai.

BACA JUGA: Soal Hasil Putusan MK Usia Capres-Cawapres, PSI Sebut Begini, Hmm

"Jadi, tidak salah jika Cak Imin menyebut bahwa dirinyalah yang lebih cocok menjadi capres" kata Joni dalam keterangannya, Senin (16/10).

Dia juga menyebutkan jika tak ada rintangan, Cak imin diyakini bakal mampu mengkapitalisasi suara minimal 50 hingga 70 persen dari warga Nahdiyin di Jawa Timur.

BACA JUGA: Kapolri Mutasi 55 Perwira Tinggi dan Pamen, 6 Kapolda Diganti

Hal itu lantaran hingga saat ini dirinya ialah satu-satunya calon yang positif maju atau menjadi wakil dari NU.

"Jumlah warga NU yang hampir 150 juta jiwa. Jika 70 juta yang memiliki hak pilih, memenangkan suara NU tentu menjadi kunci penentu memenangkan Pilpres," lanjutnya.

Tak hanya itu, Joni menyebutkan sebagai basis terkuat mesin politiknya, Cak Imin akan mengerahkan kekuatan optimal di Jawa Timur. 

Dia menyebutkan militansi dari para kader dan simpatisan PKB yang mayoritas beririsan langsung dengan Nahdiyin baik struktural maupun kultural akar rumput.

"Kalau dari calon yang ada dan kader NU tulen, tinggal Cak Imin. Melalui mesin PKB akan mampu menggerakkan seluruh potensi jemaah-jemaah NU, kelompok-kelompok masyarakat, dan tokoh-tokoh agama," jelasnya.

Joni juga mengingatkan agar suara NU tidak hanya dijadikan cek kosong dimana setelah memenangkan pilpres, tidak ada pembagian kewenangan yang seimbang.

"Jangan sampai seperti waktu sebelumnya. Setelah menang, wapresnya jangankan dilibatkan, diminta masukan saja tidak saat presiden menyusun kabinet. Bahkan, saat itu wapres malah ditugaskan menghadiri acara di luar negeri," tegas Joni.

Dia berharap Koalisi Perubahan untuk Persatuan menjadi satu-satunya koalisi yang memberi harapan perubahan ke depan.

Joni juga berharap konsep dwi tunggal yang pernah diterapkan pada awal kemerdekaan Soekarno-Hatta diharapkan dapat dielaborasi dan dijalankan secara konsisten.

"Konsep dwi tunggal yang lama memang tidak berjalan sempurna. Baik Bung Karno maupun Bung Hatta sama-sama menjalankan demokrasi sesuai pemikiran dan karakternya. Nah, saatnya pasangan AMIN ini memperbaiki konsep tersebut dan menjalankan komitmen secara konsisten," ujar Joni. (mcr8/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Sakit Indonesia di Gaza Hancur Diserang Israel, WNI Gugur


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler