Gercep, WK Rokan Sudah Punya Sumur Hasil Pengeboran Lebih dari Target

Sabtu, 09 Oktober 2021 – 19:03 WIB
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) saat ini sudah memiliki sumur hasi Pengeboran di WK lebih banyak dari target. Foto: Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) saat ini sudah memiliki sumur lebih banyak dari target.

Kini di WK Rokan ada 47 sumur tajak untuk periode Agustus-September dari target hanya 45 lubang.

BACA JUGA: Zero Illegal Tapping Tercapai, SKK Migas-PHR Apresiasi Polda Riau dan Korem Wirabima

Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin menyatakan angka itu adalah keberhasilan melampaui target jumlah pengeboran sumur pascaalih kelola WK Rokan.

PHR saat ini telah mengoperasikan 16 rig pengeboran dan akan terus menambah jumlahnya guna mendukung program kerja masif dan agresif.

”Pencapaian itu berkat komitmen dan kerja keras seluruh pekerja di WK Rokan dengan semangat satu tim untuk meningkatkan produksi, dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan dan kesehatan,” kata Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin saat melakukan kunjungan lapangan di area operasi Petapahan-Kotabatak, Kampar, Riau, pada Rabu (6/10).

BACA JUGA: Menparekraf Kunjungi Desa Wisata Binaan SKK Migas-PHR, Menyampaikan Rasa Bangga

Jaffee pun terus menyemangati para pekerja di lapangan agar menjaga kinerja guna mengoptimalkan produksi WK Rokan dan mewujudkan target pengeboran 161 sumur tajak pada tahun ini.

Selain itu, kata dia, PHR juga berhasil memperpendek waktu pengeboran hingga produksi awal dihasilkan atau put on production (POP).

Menurut dia, awalnya sekitar 22 hingga 30 hari, kini menjadi sekitar 15 hari untuk area operasi Sumatra Light Oil (SLO) atau sumur-sumur penghasil jenis minyak ringan.

Hal itu berkat penemuan PHR terkait beberapa terobosan, di antaranya, tim pengeboran melakukan beberapa kegiatan secara paralel (offline activity), meningkatkan keandalan peralatan pengeboran, dan menyusun perencanaan yang matang untuk pemenuhan sumber daya agar menghindari terjadinya waktu menunggu servis atau material.

”PHR berupaya menciptakan ekosistem yang dapat mendukung upaya peningkatan produksi WK Rokan. Jika ada kendala, harus segera dicari solusinya agar kami dapat bergerak cepat untuk mendukung rencana kerja WK Rokan yang masif dan agresif,” tegas Jaffee.

BACA JUGA: Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Desa Wisata Binaan SKK Migas-PHR

Jaffee menyebut tahun depan, target pengeboran PHR meningkat menjadi 500 sumur.

Pada kunjungannya ke Petapahan-Kotabatak, Jaffee mengunjungi beberapa fasilitas dan berdialog dengan para pekerja di sana. Fasilitas yang dikunjungi adalah Stasiun Pengumpul Kotabatak, Kompleks Pertamina Petapahan, dan lokasi pekerjaan pengeboran sumur.

Di Stasiun Pengumpul Kotabatak, Jaffee meninjau alat pemantau baku mutu air buangan yang merupakan bagian dari program Sparing, kependekan dari Sistem Pemantauan Kualitas Air Limbah Terus-Menerus dalam Jaringan.

Alat tersebut memantau antara lain derajat keasaman (pH), suhu, debit, dan chemical oxygen demand (COD).

Hasil pengukuran dari alat itu juga dipantau secara real time oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ketaatan terhadap program itu merupakan wujud komitmen PHR untuk menjalankan bisnis secara lebih ramah lingkungan untuk pertumbuhan yang bekelanjutan. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler