jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy ternyata geregetan dengan keberadaan lembaga bimbingan belajar (Bimbel).
Menurut dia, Bimbel memberikan efek negatif terhadap dunia pendidikan karena guru tidak lagi punya kedaulatan.
BACA JUGA: Cara Kemendikbud Tutup Kebocoran soal UN
"Kenapa saya ngotot ujian nasional (UN) dimoratorium, salah satunya ya karena makin eksisnya Bimbel. Semuanya Bimbel yang menentukan, seolah-olah Bimbel itu tahu apa saja materi yang akan diujiankan," kata Muhadjir, Jumat (23/12).
Dari penilaian mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini, dengan besarnya pengaruh Bimbel, kedaulatan guru tergerogoti.
BACA JUGA: Kemendikbud Yakin 80 Persen SMA/SMK Bisa UNBK
Kata dia bila kedaulatan guru dirampas, maka akan sulit menetapkan standar pendidikan.
"Siswa lebih percaya kepada pengajar Bimbel ketimbang guru-gurunya. Siswa juga berani bayar mahal terhadap kisi-kisi soal yang belum tentu kebenarannya. Semangat kompetisi siswa mulai ditinggalkan," terangnya.
BACA JUGA: Masih Buntu, SMA/SMK Gratis Terancam Hilang
Ke depan, lanjut Muhadjir, efek negatif UN akan diminimalisir. Salah satunya lewat pemberlakukan UN berbasis komputer (UNBK).
Selain itu ujian sekolah berstandar nasional (USBN) akan dilaksanakan dengan harapan muncul semangat kompetisi di kalangan siswa.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siapkan Anggaran UNBK Rp 26,5 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi