Festival Adelaide Fringe diperkirakan berjalan meriah karena sebuah kebaktian gereja lokal menyertakan bagian dari pertunjukan -yang namanya diambil dari kata slang untuk f**k (sialan/berhubungan seksual) dalam bahasa Perancis-Kanada -lalu diikuti dengan minuman bir gratis dan barbekyu di luar gereja, yang semuanya dilakukan sebelum makan siang pada hari Minggu.
Tapi itulah yang terjadi di Gereja Trinity âGoodwood Roadâ pada akhir pekan, di depan sutradara Festival Fringe, Heather Croall, dan sejumlah seniman yang hadir turut diberkati oleh Pendeta Sue Wickham.
BACA JUGA: Muhammadiyah: Umat Islam Indonesia Perlu Moderat dan Maju
Sekitar 150 orang mendengarkan khotbah dan dihibur oleh kelompok Perancis-Kanada di balik karya fenomenal, Barbu, di festival risqué tahun lalu, yang kembali ke Festival Adelaide Fringe dengan pertunjukan terbaru mereka, Tabarnak.
"Menurut cerita Sirkus Alfonse, mereka mengembangkan pertunjukan ini di gereja lokal mereka di kota kecil mereka di Quebec dan saya pikir itu akan menyenangkan," kata Pendeta Wickham.
BACA JUGA: Penjelasan Soal Perbedaan Warna Telur
"Baru ketika saya mulai membaca sedikit tentang mereka, dan memelajari lebih banyak tentang kota kecil mereka, dan saya mengetahui bahwa Tabarnak berarti f ** k, atau kata yang sejenis, saya pikir -kami bisa bermain dengan ini."
"Saya suka seni pertunjukan dan kami adalah gereja yang agak aneh dan seringkali kami kacau, jadi saya pikir, jika kami mengatakan tidak, kemana mereka akan pergi?."
BACA JUGA: Pemerintah Malaysia Dicemooh Soal Iklan Tahun Baru Imlek
Pendiri Sirkur Alfonse, Antoine Carabinier, mengatakan bahwa agama berada di jantung sejarah Quebec.
"Perusahaan kami benar-benar tentang akar dan makna budaya dan sejenisnya, dan kami ingin mempertahankannya, karena itulah kami memutuskan untuk membuat Tabarnak," ujarnya. Direktur Fringe, Heather Croall, dan salah satu pendiri Sirkus Alfonse, Antoine Carabinier, menikmati bir dan barbekyu di luar gereja.
ABC Radio Adelaide: Malcolm Sutton
Ia mengatakan bahwa pertunjukan tersebut pertama kali ditampilkan di gereja Quebec, yang membuat pertunjukan singkat di Gereja Trinity semakin menarik.
Sirkus Alfonse juga disambut oleh minuman bir personal yang diracik oleh Pirate Life -bisnis lokal yang selalu siap berpartisipasi dalam hal baik.
Pabrik bir itu telah menjalin persahabatan dengan Sirkus Alfonse dalam salah satu kunjungan mereka sebelumnya dan sekarang telah mengeluarkan minuman bir eksklusifdengan memanfaatkan cita rasa dan gaya Quebec.
Ini bisa dianggap sebagai kolaborasi yang tidak mungkin - rombongan sirkus dengan sejarah pertunjukan telanjang tampil di kebaktian gereja hari Minggu sambil ditemani sajian bir dari keran.
Tapi, seperti yang dijelaskan Pendeta Wickham: "Kami benar-benar melakukan hal-hal aneh".
Gereja ini dikenal progresif dan vokal dalam sejumlah isu hak asasi manusia, termasuk membebaskan anak-anak yang ditahan sebagai pencari suaka, dan melakukan advokasi untuk mengizinkan pernikahan pasangan sesama jenis.
"Saya rasa jika gereja ingin menjadi relevan, mereka benar-benar perlu melupakan omong kosong dan bertindak konkrit, dan mencintai manusia, itu pokoknya, selesai," kata Pendeta Wickham. Pendeta Sue Wickham mengatakan, gerejanya memang agak âanehâ.
ABC Radio Adelaide: Malcolm Sutton
Sutradara Festival Fringe, Heather Croall, mengatakan itu adalah tempat yang tepat untuk pertunjukan Fringe yang ditujukan "untuk semua orang".
"Pertunjukan ini membawa beberapa seniman ke gereja dan orang-orang di daerah ini di sini, dan ada doa yang indah di akhir ibadah, yang merupakan tentang bagaimana seni menyembuhkan jiwa dan bisa menyembuhkan dunia yang rusak di mana kita berada " sebutnya.
"Sungguh menakjubkan melihat Tabarnak tampil di gereja yang sebenarnya. Ini adalah gereja yang indah dan mereka benar-benar sesuai dengan acaranya." Penampil kabaret solo, Deborah Brennan, merespon postingan Facebook tentang acara pemberkatan.
ABC Radio Adelaide: Deborah Brennan
Hadir pula penampil kabaret di Festival Fringe, Deborah Brennan, yang telah menanggapi undangan agar produksinya, The Hummingbird Effect, diberkati oleh Pendeta Wickham.
"Saya melihatnya di Facebook di mana mereka mengunggah sesuatu tentang pemberkatan Fringe untuk para seniman dan saya pikir, ini keren, mengapa tidak?," tuturnya.
"Pertunjukan saya adalah tentang pertemuan acak dan mengambil risiko pada hal-hal yang biasanya tidak Anda lakukan dan saya pikir, ini sangat cocok."
Festival Fringe Adelaide melibatkan 6.000 seniman di 442 tempat dan berlangsung sampai 18 Maret. Sirkus Alfonse menampilkan acrobat di depan sekitar 150 orang.
ABC Radio Adelaide: Malcolm Sutton
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gadis Brisbane Ini Pilih Truk Sebagai Rumah