jpnn.com - SURABAYA - Pihak kepolisian bergerak cepat mengantisipasi pengamanan pascaperistiwa pengeboman Gereja Oikumene, Samarinda, Minggu lalu.
Kini gereja-gereja di beberapa wilayah dijaga ketat. Termasuk di Surabaya.
BACA JUGA: UMK Surabaya Direncanakan Naik Rp 251 Ribu
Salah satu di antaranya, Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria di Jalan Kepanjen.
Polisi memberlakukan pengamanan 24 jam di gereja yang dibangun pada 1815 itu.
BACA JUGA: SEREEMM! Nyalip Truk, Terlindas, Isi Perut Terburai
Tiap sudut diperiksa secara teliti untuk mengantisipasi aksi susulan dari kelompok teroris.
Kemarin (16/11) Kapolsek Bubutan Kompol Ketut Madia turun langsung mengecek kesiapan anggotanya mengamankan gereja itu. Dia tidak ingin anak buahnya lengah.
BACA JUGA: Mampir ke Warung Coto, Rp 1,3 Miliar Lenyap dalam Sekejap
''Biar Surabaya damai,'' ujarnya.
Ketut juga terus berkoordinasi dengan pihak gereja, mulai pengurus, perawat, hingga petugas keamanan.
Dia menginginkan pihak gereja selalu aktif memberikan informasi jika ada sesuatu yang mencurigakan.
Dia juga memerintah anak buahnya agar tidak mencolok saat melakukan pengamanan. Ketut tidak ingin mengganggu kekhusyukan jemaat.
''Kalau bisa berbaur dengan jemaat, jangan kaku-kaku. Harus bisa mengayomi,'' tegasnya.
Ketut yang datang pukul 15.30 ditemui oleh perawat gereja Gregorious Angelinus Sunaryo, 26.
Ketut kemudian menjelaskan beberapa antisipasi awal jika ada ancaman teror di gereja.
Misalnya, menghubungi polisi dan melakukan evakuasi tanpa menimbulkan kepanikan.
''Jangan ragu, kalau ada yang mencurigakan, langsung lapor. Saya juga sudah siagakan anggota 24 jam di sekitar gereja,'' katanya.
Sunaryo bersyukur mendapat jaminan keamanan dari polisi. Menurut dia, hal tersebut sangat membantu jemaat beribadah dengan tenang.
''Tidak ada ketakutan lagi. Polisi sudah sangat baik mengamankan gereja,'' terangnya. (rid/c4/oni/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Hari tak Kelihatan, Kanit Provos Ditemukan Membusuk
Redaktur : Tim Redaksi