Gereja Katedral Bandung Berangkatkan 200 Jemaat Katolik Ikut Misa Paus Fransiskus di SUGBK

Rabu, 04 September 2024 – 10:50 WIB
Ilustrasi - Suasana ibadah misa Natal jemaat Katolik di Gereja Santo Petrus Katedral, Kota Bandung. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com - Sebanyak 200 jemaat Gereja Santo Petrus Katedral Bandung akan mengikuti rangkaian ibadah misa yang dipimpin Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Kamis (5/9/2024).

Ketua Panitia Gereja Santo Petrus Katedral Bandung Hady Hartanto mengatakan, persiapan untuk ibadah bersama Paus Fransiskus telah dipersiapkan secara matang.

BACA JUGA: Televisi Diminta Siarkan Azan Melalui Running Text Selama Misa Paus Fransiskus

Rombongan rencananya akan berangkat pada Kamis pagi menggunakan kendaraan bus.

"Dari kami yang akan berangkat itu sebanyak 200 orang menggunakan 5 bus menuju Jakarta. Kami kumpul pukul 06.00 WIB di Katedral dan akan berangkat pukul 07.00 WIB, dan rencananya sampai GBK pukul 13.00 WIB," kata Hady saat ditemui, Rabu (4/9/2024).

BACA JUGA: Pernyataan Ketua KPK soal Kaesang dan Bobby terkait Jet Pribadi Tegas, Begini Kalimatnya

Setelah itu, Hady memastikan, para jemaat akan turut mengikuti semua rangkaian yang telah dipersiapkan, hingga ibadah misa bersama yang akan digelar pada sore harinya.

Adapun Paus diagendakan akan melakukan beberapa kunjungan penting sebelum menjalani ibadah bersama umat Katolik Indonesia.

BACA JUGA: Mau Tahu Harga Mobil yang Ditumpangi Paus Fransiskus? Jangan Kaget, ya

"Para umat bisa mengikuti semua rangkaian acara di GBK yang akan dimulai pukul 12.00 hingga 17.00 WIB. Kemudian, acara akan dilanjutkan kembali pukul 17.00 WIB, misa dengan Bapak Paus," ujarnya.

Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia merupakan momen yang penting dan sangat berharga bagi umat Katolik.

"Kami semua, umat katedral sangat berharga ini suatu kerinduan bagi umat-umat karena kapan lagi bisa bertemu dengan Bapak Paus. Karena dengan jauhnya Jakarta ke Roma, itu tidak memungkinkan kami bertemu dengan Bapak Paus," jelasnya.

Dia menjelaskan, jemaat yang akan diberangkatkan dipilih menyesuaikan dengan kriteria yang ada, seperti kesehatan fisik harus mumpuni, dan menyesuaikan dengan agenda dan kondisi di lapangan.

"Umat ini berdomisili di Paroki Katedral, lalu umat yang memiliki riwayat kesehatan dan fisik yang kuat. Sebab, perjalanan ini membutuhkan waktu yang sangat panjang dan situasi di sana itu mungkin tidak akan nyaman," ucapnya.

Hady mengungkapkan, dirinya merasa sangat senang bisa turut bertemu langsung dengan Paus Fransiskus. Kesempatan ini dirasakannya menjadi momentum paling berharga.

"Kami sangat bersyukur kepada Tuhan bahwa kami menjadi hamba-hambanya yang terpilih untuk bisa bertemu Bapak Paus, kami mengikuti semua rangkaian dan apapun pesan dari Bapak Paus yang akan kami laksanakan, kami teruskan kepada umat-umat yang lain di Katedral ini," terangnya.

Sementara, Pastur Kosman Sianturi menambahkan, kunjungan Paus Fransiskus merupakan kali ketiga dalam sejarah Kepausan. Pertama pada tahun 1970, kedua 1989 oleh Paus II, dan yang ketiga 2024.

"Ini penantian empat tahun. Jadi, kami juga melihat bahwa umat mau membawa ini menjadi sebuah momen yang terkait dengan kehidupan spiritual, berjumpa dengan Paus adalah kegembiraan besar bagi kami," kata Kosman.

Kunjungan Paus Fransiskus ini diartikan juga sebagai simbol kepemimpinan sentral dalam Gereja Katolik.

Dia mengharapkan agar para jemaat yang datang misa bersama nantinya tidak menganggap sebagai sebuah wisata.

"Kardinal menyampaikan kunjungan ini bukan wisata tetapi semacam ziarah. Karena ini peziarahan, mungkin kami butuh perjuangan lebih. Kami berharap umat juga menunjukkan bahwa ini adalah sebuah peziarahan bahwa mereka mulai mempersiapkan diri. Itu paling utama," tuturnya. (mcr27/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler