jpnn.com, MOSKOW - Kepala Gereja Ortodoks Rusia Patriark Kirill menyerukan orang-orang pada Minggu untuk bersatu dengan pemerintah ketika Moskow melakukan invasi militer di Ukraina.
Kirill sebelumnya telah mengeluarkan sejumlah pernyataan yang membela aksi Rusia di Ukraina. Dia memandang perang itu sebagai benteng melawan budaya liberal Barat yang dianggap sebagai kemunduran.
BACA JUGA: Rusia Ditendang dari Dewan HAM, Indonesia Peringatkan PBB
"Semoga Tuhan membantu kita bersatu di saat yang sulit ini demi tanah air, termasuk pemerintah," kata Kirill (75) dalam khotbahnya di Moskow seperti dikutip kantor berita Interfax.
"Semoga pemerintah dipenuhi tanggung jawab, kerendahan hati dan kesiapan untuk melayani rakyat bahkan jika harus mengorbankan nyawa," kata sang patriark, gelar uskup tertinggi Gereja Ortodoks, yang juga sekutu dekat Presiden Vladimir Putin itu.
BACA JUGA: Pengusiran Diplomat Rusia Terus Berlanjut, Negara Ini Juga Ikutan
Dukungannya pada aksi militer Rusia, yang telah menewaskan ribuan tentara dan warga sipil Ukraina, telah menyulut kemarahan sejumlah pihak di kalangan Gereja Ortodoks di Rusia dan di luar negeri yang termasuk dalam Patriarkat Moskow.
Pada Minggu dia mengatakan ketika rakyat bersatu dengan pemerintah, "akan ada solidaritas sejati dan kemampuan mengusir musuh di luar dan di dalam…"
BACA JUGA: Rusia Siap Mendamaikan Armenia dan Azerbaijan
Rusia mengerahkan puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari dalam "operasi khusus" untuk melucuti militer di negara tetangganya itu dan membasmi orang-orang yang mereka sebut sebagai nasionalis berbahaya.
Ukraina telah melakukan perlawanan sengit dan Barat telah menjatuhkan sanksi pada Rusia sebagai upaya untuk memaksa negara itu untuk menarik pasukannya. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif