Di suatu Minggu pagi di sebuah gereja yang terletak di pinggiran kota Sydney, Australia, seorang pendeta perempuan menghentikan kebaktian yang dipimpinnya untuk mengadakan kontes serupa selebriti Hollywood. Poin utama:⢠Gereja-gereja Pentakosta berkembang, sementara aliran Kristen lainnya sedang menurun di Australia
⢠Aliran di Kristen ini dimulai di Los Angeles pada awal 1900-an sebelum masuk Australia
⢠Pentakosta modern di Australia sering menganut 'doktrin kemakmuran'
BACA JUGA: Enam Sipil Dan Satu Aparat Tewas Akibat Demo Ricuh di Deiyai Papua
Ia memilih sekelompok jemaat paroki dan anggota band untuk berbaris di atas panggung. Tiap orang yang naik bergiliran meniru aksi mengangkat alis milik aktor Dwayne 'The Rock' Johnson yang ikonik, dan memancing tawa jemaat lainnya.
Pendeta perempuan bernama Natalie Pingel itu kemudian memimpin jemaat dalam doa, band ini memainkan musik rock lalu layar lebar di kedua sisi panggung menyala dengan tulisan tentang doa apa yang bisa dipanjatkan jemaat.
BACA JUGA: Mahasiswi Papua di Australia: Indonesia Anggap Kita Setengah Manusia
Doa-doa itu termasuk stabilitas keuangan, keberuntungan dengan lamaran pekerjaan dan persetujuan visa. Photo: Kepekaan ala konser rock bukanlah satu-satunya hal yang membedakan gereja-gereja Pentakosta dari gereja lain. (ABC: Tim Leslie)
BACA JUGA: Sidang Novy Chardon: John Sebut Istrinya Berpakaian Seperti Pelacur
Pentakostalisme bukan hanya tentang musik rock dan tawa, aliran Kristen ini juga menjanjikan Roh Kudus yang bisa membantu Anda dalam kehidupan ini, dengan cara praktis, tak hanya di akhirat.
"Doktrin kemakmuran" ini adalah kunci bagaimana Kristen Pantekosta menarik demografi baru para jemaat, khususnya para imigran dan kaum muda.PM Scott Morrison jemaat berdedikasi
Perdana Menteri Scott Morrison adalah seorang jemaat Pentakosta yang berdedikasi. Dalam kampanye pemilu lalu, yang kemudian dimenangkannya, dia berjanji "I'll burn for you" atau "Saya akan melakukan apapun untuk Anda" - sebuah frasa yang digunakan di gereja untuk menandakan dedikasi terhadap pelayanan. Video: Scott Morrison's Coalition wins (ABC News)
Ia terekam kamera mengikuti kebaktian di Gereja Horizon di selatan Sydney sesaat sebelum Pemilu dan ketika dia memenangi Pemilu, ia mengatakan kepada pendukung Patrtai Liberal: "Saya selalu percaya pada mukjizat."
Bukan hal yang aneh bagi seorang politisi untuk memiliki afiliasi keagamaan, karena orang-orang beragama cenderung termotivasi untuk terlibat dalam politik, dan Professor Singleton mengatakan hanya masalah waktu sebelum seorang jemaat Pantekosta mencapai jabatan tinggi.
"Kita punya daftar panjang Perdana Menteri yang relijius tetapi dia adalah Pentakosta pertama dan mungkin bukan yang terakhir," katanya. Photo: Perdana Menteri Scott Morrison dan keluarganya hadir di Gereja Horizon, gereja Pantekosta yang berbasis di Sydney. (AAP: Mick Tsikas)
Sementara warga Australia bisa mengharapkan perdana menteri lainnya berasal dari kelompok agama yang sama seperti Morrison, menurut Associate Professor Singleton, jangan berharap pengaruh politik gereja tumbuh.
"Saya pribadi berpikir bahwa kita mungkin masih jauh dalam hal pengaruh Pentakostalisme dan organisasi keagamaan lainnya di Australia," katanya.
"Gelombang sekularisme begitu kuat dan berkuasa."
"Semua penelitian menunjukkan remaja meninggalkan agama terorganisir satu generasi setelah generasi berikutnya dan Pentakostalisme telah melawan tren itu, tetapi berapa lama Anda bisa menolak? Saya tak berpikir selamanya."Seberapa populer Gereja Pentakosta?
Gereja Pantekosta di Australia, belakangan ini, bertambah pengikutnya sementara berbagai aliran Kristen lainnya justru tengah berjuang dengan jumlah jemaat.
"Gereja-gereja terbesar di Australia di setiap ibu kota dan di pedalaman semuanya gereja Pantekosta," kata Andrew Singleton, seorang profesor sosiologi dan penelitian sosial di Deakin University.
"Dimulai dengan (wilayah) Hillsong di Sydney dan gereja-gereja di Melbourne dan Adelaide seperti Planet Shaker, Riverside Church, Paradise Church, semuanya Pentakosta."
"Lebih banyak orang menghadiri gereja-gereja Pentakosta daripada aliran Kristen lainnya, mereka banyak menarik orang untuk hadir."
Sensus terakhir menunjukkan peningkatan marjinal dalam jumlah jemaat Pentakosta Australia, dari 220.000 pada 2006 menjadi 260.500 pada 2016, sementara agama lain menurun.
Aliran Kristen ini juga menarik orang-orang muda, dengan mereka yang berusia di bawah 30 tahun merupakan bagian besar dari jemaat.
"Jika saya berusia 22 tahun dan saya religius, apakah saya tertarik dengan Gereja Katolik lokal?," tanya Professor Singleton.
"Saya melihat banyak perempuan tua."
"Apakah saya melihat itu atau apakah saya melihat gereja Pentakosta di ujung jalan di mana saya melihat ratusan orang seusia saya, berpakaian seperti saya?."
"Tak sulit untuk memutuskannya."
Michael, seorang jemaat paroki berusia 25 tahun di yang menghadiri kebaktian hari Minggu itu, setuju.
"Saat ini semua orang sangat menyukai pengalaman dan Pentakostalisme dilahirkan dari pengalaman Roh Kudus," katanya.
"Ini menyenangkan, memukau, ada lebih banyak kehidupan dan energi di dalamnya," tambah Maddy, teman Michael.Mengapa bisa populer?
Pentakostalisme tumbuh dari gereja-gereja kecil seperti Azusa Street Revival di Los Angeles pada awal 1900-an.
Pertemuan-pertemuan pertama menampilkan kebaktian ras campuran, khotbah gaya bebas tanpa perintah yang ketat dan jemaat paroki mengalami mukjizat seperti penyembuhan.
Gerakan-gerakan serupa itu bermunculan di Australia pada 1920-an. Photo: Kelompok pantekosta independent berkumpul di Brisbane tahun 1930an di depan tenda yang mereka gunakan untuk kebaktian. (Supplied: Brisbane City Church)
"Itu adalah gerakan gereja marjinal yang tak memiliki banyak orang sampai tahun 1960-an," kata Associate Professor Singleton.
Terobosan muncul ketika Pentakosta mulai meminjam dari kelompok yang disebut Jesus People pada tahun 1960-an, mencontek gaya informal dan menggunakan musik untuk penginjilan.
"Kelompok ini benar-benar melalui perjalanan epik ini dari golongan marjinal ke golongan arus utama," kata Professor Singleton.
"Dari tahun 1970-an, selama beberapa dekade berikutnya, mereka benar-benar mulai berkembang di wilayah yang kita sebut 'sabuk Alkitab,' yang merupakan pinggiran luar kota Brisbane, Sydney dan Melbourne."
"Mereka akan membentuk jemaat-jemaat ini, mereka tak terbebani oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan dari hirarki Katolik atau Anglikan, secara harfiah siapa saja yang bisa mengumpulkan beberapa musisi dan beberapa khotbah yang dinamis, dilakukan di aula sekolah, dan mereka melakukan kebaktian."
Professor Singleton mengatakan kemampuan Pentakosta yang luar biasa untuk mengumpulkan sumbangan memungkinkan mereka berkembang.
"Mereka akan memiliki cukup uang untuk membangun jemaat, membeli bangunan mereka sendiri dan kemudian Anda akan melihat sesuatu seperti Hillsong, yang dimulai ketika Pusat Kehidupan Kristen Hills di Bukit Baulkham di Sydney bisa membeli tanah dan membangun stadion epik itu," katanya. .
Evolusi gereja selama beberapa dekade terakhir berarti kelompok ini telah mengalami semacam kelahiran kembali.
"Banyak generasi baby boomer yang mendirikannya telah pindah, meninggalkan gereja, karena ini berenergi tinggi, sulit untuk tetap berkomitmen pada praktik itu," kata Profesor Singleton.
"Semakin banyak imigran dari luar negeri, jika mereka berasal dari negara-negara Kristen mayoritas atau Afrika sub-Sahara atau Oceania atau Amerika Latin, mereka sebenarnya adalah kaum Pentakosta dan mereka membentuk jemaat mereka sendiri."
"Misalnya, tempat saya tinggal [di Melbourne], kami memiliki beberapa gereja Pantekosta Afrika."
"Jadi ada bentuk baru untuk pengalaman Pantekosta di Australia."Apa bedanya?
Salah satu aspek yang paling dikenal dari gereja Pantekosta adalah nyanyian dan musik dan Hillsong telah menjadikan musik sebagai pusat dari modelnya.
"Mereka benar-benar menggunakan musik sebagai mesin mereka, mereka menulis musik mereka sendiri dan sekarang terkenal di seluruh dunia," kata Professor Singleton. External Link: Hillsong Instagram
Sementara musik dan nyanyian mereka benar-benar sentral, beberapa pengikut juga berbicara dalam bahasa yang tak bisa dimengerti.
Mereka juga mempraktekkan sesuatu yang disebut "terbunuh dalam roh", di mana para jemaah jatuh ke lantai dalam keadaan religius.
"Ini yang membuat Pentakosta semacam istimewa," katanya.
"Mereka percaya Roh Kudus benar-benar aktif dalam kehidupan seseorang dan memberi semangat secara rohani pada mereka setiap hari."
Jangan berharap untuk melihat elemen-elemen itu pada perjalanan pertama Anda ke salah satu gereja ini.
"Versi Pentakostalisme yang berkuasa di Australia sekarang adalah versi yang sangat lembut dibandingkan dengan iterasi sebelumnya di mana itu jauh lebih tegang secara agama," katanya.
Ia mengatakan pengalaman spiritual yang lebih "aneh" menjadi kurang penting saat ini.
Sebaliknya, Pentakostalisme modern yang berfokus pada pengajaran kepada Tuhan akan membantu Anda menjadi sukses. Inilah yang dijuluki "doktrin kemakmuran".
"Tuhan tak selalu ingin Anda menjadi lebih kaya, tetapi Tuhan ingin Anda menjadi sukses dan manifestasi dari itu mungkin bisa mengatur keuangan Anda," katanya.
Menurut Associate Professor Singleton, dari sudut pandang politik, mereka berada di sayap kanan.
"Mereka sangat konservatif secara sosial dalam hal kesetaraan pernikahan, hak LGBTQI, pendidikan agama di sekolah, kebebasan beragama," katanya.
Simak informasi terkini lainnya dari Indonesia dan dunia di ABC Indonesia dan bergabunglah dengan komunitas kami di Facebook.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Iran Peringatkan Australia Karena Kirim Kapal Perang ke Selat Hormuz