Terdakwa John William Chardon pernah mengaku kepada polisi bahwa cara berpakaian istrinya Novy seperti seorang "pelacur". Rumah tangga suami-istri asal Australia dan Indonesia ini sedang bermasalah ketika Novy menghilang pada Februari 2013.

Komentar John dia lontarkan dalam keterangannya ketika diperiksa beberapa minggu setelah Novy tidak diketahui lagi keberadaannya setelah menghilang dari rumahnya di daetrah Upper Coomera, Queensland.

BACA JUGA: Sidang Novy Chardon: Suami Sempat Ancam Novy Sampai Terkencing-kencing

Dan menurut hasil pemeriksaan polisi, komentar bernada meremehkan ini bukan satu-satunya yang dilontarkan John (71 tahun).

Selain mengatai Novy berpakaian layaknya "pelacur", John ternyata juga menyebut istrinya itu "egois", bertingkah "aneh-aneh" dan dia pun harus hati-hati bicara dengan Novy karena istrinya itu langsung "meledak-ledak".

BACA JUGA: Sidang Novy Chardon: John Tawarkan Harta Gona-gini Rp 35 Miliar

Fakta-fakta ini terungkap dalam rekaman pemeriksaan polisi yang diperdengarkan kepada juri dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan ini, hari Selasa (27/8/2019).

Persidangan John Chardon telah digelar sejak Kamis (15/8/2019) lalu dan dijadwalkan akan berlangsung selama empat minggu dengan menghadirkan lebih dari 70 orang saksi.

BACA JUGA: Sidang Lanjutan Novy Chardon: Suami Minta Dicarikan Pembunuh Bayaran

Pemeriksaan polisi terhadap John direkam lebih dari dua minggu setelah Nony yang saat itu berusia 34 tahun dilaporkan menghilang.

Saat itu, terdakwa ini mengatakan bahwa dia sama sekali tidak tahu apa yang terjadi pada istrinya.

"Saya tidak tahu apa-apa. Saya hanya tahu bahwa saya tidak melakukan apa-apa padanya," kata John Chardon.

Dia mengaku ingat bahwa istrinya itu menyampaikan akan atau harus pergi jauh sebelum menghilang.

John menjelaskan kepada polisi bahwa Novy mengenakan celana pendek ketat "layaknya pelacur" sebelum menghilang. Photo: Penampakan terakhir Novy terekam kamera CCTV di sebuah pompa bensin dekat rumahnya sebelum menghilang di tahun pada 6 Februari 2013. (Queensland Police Service)

 

Dalam pemeriksaan saat itu John Chardon juga mengakui adanya perselisihan terkait perceraian mereka. Uang mingguan Rp 12 juta

Terdakwa yang dikenal sebagai pengusaha jutawan selanjutnya mengatakan kepada petugas bahwa dia memberi Novy "uang saku" mingguan sebesar 1.200 dolar (sekitar Rp 12 juta).

Dia menjelaskan bahwa istrinya itu memiliki tas tangan senilai 60.000 dolar (Rp 600 juta) dan egois.

"Maksud saya, keegoisan dia itu akan membuat Anda tidak percaya," kata John Chardon dalam rekaman.

Saat ditanya lebih lanjut oleh petugas, John mengaku "kaget" menerima surat dari pengacara perceraian yang disewa Novy pada Pukul 3 sore 6 Februari 2013. Hari itu juga Novy menghilang dan belum ditemukan hingga sekarang.

John mengaku menanyakan surat itu tapi Novy tampaknya "benar-benar mengabaikan" dia.

Kepada polisi, John mengatakan dia harus minum pil tidur malam itu.

Ketika terbangun keesokan harinya, katanya, istrinya itu sudah menghilang bersama mobil, laptop dan barang-barang lainnya.

Chardon mengaku tidak bersalah terhadap tuduhan membunuh istrinya ketika sidang kasus ini dimulai dua minggu lalu.

Dalam persidangan terungkap bahwa pasangan itu bertemu pada tahun 2000 dan langsung menikah hanya berselang sebulan kemudian.

Pernikahan mereka diketahui mulai berantakan sekitar tahun 2009. Novy pernah bercerita kepada seorang temannya bahwa John telah berselingkuh.

Mereka pun berpisah pada tahun 2012, tetapi terus tinggal serumah. Suami-istri ini kemudian sama-sama berselingkuh dengan orang lain.

Novy tidak pernah ditemukan lagi sejak malam itu.

Namun pihak berwajib Australia memastikan bahwa sejak kejadian, Novy belum meninggalkan negara ini, tidak pernah ke dokter dan tak pernah menggunakan kartu ATM-nya.

ABC/AAP

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Novy Chardon Sempat Menyatakan Khawatir Suaminya Akan Membunuhya

Berita Terkait