jpnn.com - SAMARINDA - Insiden peledakan bom di Gereja Oikumene, Samarinda mengubah sejumlah pejabat polisi di Polda Kaltim dan Polresta Samarinda.
Di antaranya adalah Kapolresta Samarinda Kombes Pol M Setyobudi Dwiputro, Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Hendrawan, dan Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Fajar Setiawan.
BACA JUGA: Juhanda Eks Napi Terorisme, Pemerintah dan Ulama Harus Tingkatkan Sinergi
Kuat dugaan mutasi tersebut karena insiden bom. Sebab, awak media memang tak mendengar mereka masuk dalam rencana pemindahan.
Sehari setelah ledakan bom, nama mereka masuk dalam telegram (TR) yang dikeluarkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
BACA JUGA: Kanit Provos Baik Hati Itu Pergi untuk Selamanya
Mutasi itu bersamaan dengan ratusan perwira berpangkat AKBP dan Kombes termasuk beberapa jenderal di Indonesia.
TR bernomor ST/2755/XI/2016 pada 14 November 2016. Ada 167 perwira menengah (pamen) mutasi yang ditandatangai Wakil Kapolri Komjen Pol Syafrudin.
BACA JUGA: Tiap 2 Hari, 3 Balita Korban Bom Samarinda Jalani Operasi
Adapun Setyobudi yang sejak September 2015 menjabat Kapolresta, kini menempati jabatan baru sebagai Kasubditbinpolsus Ditbinmas Baharkam Polri.
Sedangkan Fajar Setiawan digantikan AKBP Ade Yaya Suryana yang sebelumnya sebagai Wakil Direktur Intelkam Polda Kaltim.
Fajar menduduki jabatan barunya Kabidjemen Ditakademik Akpol Lemdikpol di Semarang.
Sementara Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Hendrawan yng memasuki masa pensiun dipindah tugas ke Bareskrim Mabes Polri.
Penggantinya adalah Brigjen Pol Mulyana yang sebelumnya menjabat Karowasidik Bareskrim Mabes Polri.
“Tidak benar karena insiden bom,” terang Fajar.
Menurutnya, mutasi tersebut berlaku seluruh perwira di Indonesia, tak hanya Kaltim.
Penegasan juga diungkapkan Safaruddin. Mutasi Setyobudi dikarenakan penyegaran.
“Penyegaran dan untuk kinerja dan karier,” ujarnya. (el/edw/aim/rom/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mau Bercengkrama Dengan Hiu Paus? Ke Gorontalo Aja
Redaktur : Tim Redaksi