Gergaji Teralis, 17 Tahanan-Napi Kabur dari Rutan Palembang

Sabtu, 27 Mei 2017 – 03:59 WIB
Ilustrasi. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, PALEMBANG - Kasus tahanan dan narapidana melarikan diri dari rumah tahanan terulang kembali. Kali ini terjadi di Palembang. Sedikitnya 17 tahanan kabur dari Rutan Klas I Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (26/5) pukul 01.30 WIB.

Kaburnya tahanan tersebut baru diketahui petugas sekitar pukul 01.45 WIB. Hingga tadi malam, sudah 10 orang yang kembali tertangkap. Masih 7 yang kabur.

BACA JUGA: Pemda Targetkan 1.000 Rumah Selesai hingga Februari 2018

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, Minggu (21/5), sebanyak 28 penghuni Blok E 9 kasus narkoba, dipimpin Ujang (napi yang divonis 11 tahun) melakukan rapat koordinasi. Mereka membahas rencana kabur. Namun, hanya 17 napi yang merespon, 11 lainnya menolak ikut.

Ke-17 tahanan dan napi yang kabur yaitu Dedi Suprianto, Basri, Roni, Saidi, Jepriansyah, Abdullah Sani,Yogi Ari Lapasandi, dan M Andi Sukri. Kemudian Marsum Jepri alias Ujang (otak pelarian), Bastoni, Bustamil, Udin, Sandi Sutrisno, Pirli, Okta Azizi, Ical dan Usman Gumanti.

BACA JUGA: Tiga Tahanan Rutan Selatpanjang Kabur Lewat Plafon

Memanfaatkan kelengahan petugas, sejak Minggu (21/5), pukul 24.00 WIB, Ujang meminta Okta memotong terali kamar mandi pakai gergaji besi yang disiapkan Pirli. Terali dipotong bergantian antara Okta, Pirli dan Udin hingga pukul 03.00 Wib. Pemotongan teralis berlangsung terus hingga Kamis (25/5).

Jumat (26/5), pukul 01.45 WIB, setelah 12 teralis terpotong, Ujang keluar duluan. Diikuti Pirli dan 15 tahanan serta napi lain.

BACA JUGA: Hiswana Migas: Gas Melon Naik Usai Lebaran

Sedangkan 11 orang yang tidak mau ikut diancam Ujang apabila melapor. Mereka mencoba melarikan diri melalui pos 4 dengan cara merusak terali besi yang ada di dalam kamar Blok E No 9 atau blok khusus narkotika.

“Mereka memanjat tembok Rutan setinggi 9 meter dengan cara menyambung sembilan kain sarung ke kawat berduri yang ada di atas tembok tadi,” jelas Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Sumsel, Sudirman D Hurry yang ditemui di Rutan Klas I Palembang, kemarin (26/5).

Dijelaskan Sudirman, sebelum 17 napi dan tahanan itu, kabur petugas jaga sekitar pukul 19.00 WIB melakukan patroli. Nah, patroli kedua dilakukan pukul 23.00 WIB. Pada saat keliling tersebut, jumlah penghuni di Blok E kamar nomor 9 masih utuh, 28 orang.

Tapi sekitar pukul 02.00 WIB, penjaga di pintu pos lain melihat ada tahanan yang melarikan diri dari pos 4 yang selama ini memang sudah tidak digunakan lagi. Karena CCTV rusak, upaya pelarian mereka tidak terekam.

“Saat upaya pelarian itu terbongkar, sembilan tahanan dan napi sudah kabur. Ada delapan orang yang masih berusaha memanjat tembok,” bebernya.

Seorang dari mereka terpaksa dihadiahi timah panas karena tidak menggubris tembakan peringatan yang dilepaskan petugas.

Tiga dari mereka tertangkap masih di lingkungan sekitar Rutan Pakjo. Yakni Dedi Suprianto, Yogi Ari Lapasandi, dan M Andi Sukri. Sedang Basri dan Jepriansyah tertangkap di sebuah rumah di Jakabaring.

Tiga lainnya ditangkap di tiga lokasi berbeda yaitu Roni, Saidi dan Abdullah Sani. Ada sembilan yang berhasil kabur. Dua di antaranya merupakan napi dengan masa hukuman 5 tahun dan 10 tahun. Sedangkan tujuh orang lagi merupakan tahanan titipan dari kejaksaan.

“Sampai malam ini (tadi malam), pukul 21.40 WIB, ada tiga lagi yang tertangkap yakni Usman Gumanti, Sandi Sutrisno dan Bustamil alias Tamil,” jelas Sudirman.

Dengan begitu, tinggal enam tahanan dan napi yang masih keliaran di luar. Mereka itu, Marsum Jepri alias Ujang, Bastoni, Udin, Pirli, Okta Azizi dan Ical. “Semoga besok (hari ini) bisa kita tangkap kembali semua,” harapnya.

Kanwil dan pihak Rutan Klas I Palembang sudah berkoordinasi dengan Polda Sumsel, Polresta Palembang dan polsek-polsek jajaran. Termasuk TNI dari Arhanud Pakjo. “Yang belum tertangkap itu, karena keburu jauh dan bersembunyi,” tuturnya.

Sudirman mengimbau kepada seluruh tahanan dan napi yang masih melarikan diri agar menyerah. Pihak keluarga mereka diminta untuk membantu penyerahan diri tersebut.

“Kami paham dengan kondisi yang terjadi. Mungkin saja rindu dengan keluarga. Apalagi besok (hari ini,red) sudah puasa, pasti ingin bisa berpuasa bersama keluarga,” ulasnya.

Sementara itu, tim gabungan Polda Sumsel, Polresta Palembang, Polsek Ilir Barat I, Tim Inafis Polda Sumsel dan Labfor Cabang Palembang masih mendalami cara kaburnya 17 napi dan tahanan itu.

“Kalau memang ada keterlibatan orang dalam, tentu akan kami tindak tegas,” tuturnya. Termasuk menyelidiki dugaan kelalaian yang mungkin dilakukan petugas Rutan. Sudirman memastikan, tahanan dan napi yang kabur dan tertangkap lagi itu akan dihapus –hak-haknya

Pascakaburnya 17 napi dan tahanan tersebut, sebanyak 50 tahanan kasus narkotika dipindahkan dari Rutan Pakjo ke Lapas Klas I Palembang dengan menggunakan kendaraan Transpas.

Proses pemindahan itu mendapatkan kawalan puluhan personil polisi bersenjata lengkap. “Kami bagi 25 orang untuk setiap kepindahan dengan total 50 orang yang dipindah,” urainya. (vis/din)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tidur di Sel, Napi Ditusuk pakai Badik, Jleb! Banjir Darah


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler