Hiswana Migas: Gas Melon Naik Usai Lebaran

Rabu, 24 Mei 2017 – 16:39 WIB
Ilustrasi elpiji 3 kg. Foto: JPNN

jpnn.com, PALEMBANG - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) berencana menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji tiga kilogram atau gas melon setelah Lebaran nanti.

Kenaikan itu sekitar Rp1.200 per tabung. HET elpiji saat ini berada di angka Rp14.800 per tabung naik menjadi Rp16.000 per tabung.

BACA JUGA: Polisi Terpaksa Lumpuhkan Pembunuh Ini dengan Tiga Tembakan

“Penyesuaian ini lantaran HET sekarang sudah tak relevan karena sejak 2014 belum mengalami kenaikan," kata Sekjen DPD II Sumbagsel Hiswana Migas, Nina Hikmah, usai rapat di Ruang Setda Provinsi Sumsel, kemarin (23/5).

Perlu dilakukan penyesuaian harga, sebab HET saat ini sudah tidak relevan lagi.

BACA JUGA: Pemko Palembang Berencana Bangun Tiga Wilayah Ini Jadi Kota Baru

Disamping memang diakuinya, harga kebutuhan bahan pokok saat ini juga tengah melambung. "Kenaikan HET ini buat kami wajar, karena memang biaya- biaya sekarang naik. Tapi soal ini (usulan kenaikan HET, red) masih dirapatkan," akunya seperti dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.

Lanjut Nina, pihaknya telah mengusulkan kepada pemerintah melalui Asisten II dan ini baru pembicaraan awal. Makanya, kalaupun usul tersebut disetujui, belum juga diberlakukan minggu ini juga. Melainkan setelah Lebaran.

BACA JUGA: Sumsel Gencar Promosikan Asian Games di ISG Azerbaijan

"Kalau kenaikan HET saat ini rasanya tidak memungkinkan, sebab kebutuhan pokok sedang naik,” imbuhnya.

Kondisi ini katanya memberikan efek domino. Makanya diusulkan kenaikan diusulkan setelah Lebaran Idulfitri ataupun Iduladha. Seandainya kenaikan HET ini sudah berlaku, Nika mengimbau kepada pangkalan gas agar jangan jual gas terlalu mahal. Sesuaikan dengan HET yang ditentukan.

"Dari pangkalan ke masyarakat hanya Rp14.800 sampai hari ini (kemarin) dari 2014 belum berubah, makanya hari ini (kemarin, red) kami coba paparkan kemungkinan jika itu berlakukan," katanya.

Ditambahkan, jika HET naik, maka harga di pangkalan dinaikkan menjadi Rp15 ribu. Jika terjadi harga lebih dari yang ditetapkan, maka itu hal yang aneh. Distribusi gas bersubsidi ini hingga ke pangkalan, menjadi tanggung jawab pihaknya. Tapi di luar itu, pengecer misalnya. bukan menjadi tanggung jawab pihaknya lagi.

"Kami tidak bisa pantau terlalu dalam, makanya kami imbau masyarakat beli di pangkalan. Dimana satu pangkalan di satu kelurahan," imbaunya. Nina meyakinkan masyarakat tak perlu khawatir dengan stok elpiji khususnya tabung 3 Kg.

Menurutnya Hiswana Migas dan Pertamina sangat responsif dalam menghadapi puasa sampai dengan Lebaran, banyak tambahannya. "Jadi stok tersedia dan sangat cukup. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan panic buying," tegasnya. Yang terjadi hanya keterlambatan distribusi, membuat stok barang tersendat sehingga masyarakat bingung dan antre panjang di pangkalan

Jelang Lebaran, Nina mengklaim pihaknya melakukan pengawasan untuk mengantisipasi kekurangan gas atau adanya pangkalan yang diam-diam menaikkan harga. "Kalau ada kenaikan di pangkalan, tolong diinformasikan. Tapi harus akurat jangan fitnah. Pangkalan harus sesuai HET, karena jelas-jelas ada pengumuman bahwa harga elpiji 3 kilogram itu Rp14.800," ucap Nina.

Jika kedapatan pangkalan bermain, lanjut Nina, pihaknya siap memberikan Surat Peringatan satu sampai tiga. Disamping ia pun menghimbau agar masyarakat yang sudah merasa mampu, agar tidak menggunakan gas melon lagi. Tapi beralih ke elpiji tabung 5,5 kg.

Begitu pula dengan masyarakat yang memiliki usaha rumah makan atau warung pecel lele dan lain sebagainya agar menggunakan gas 5,5 kg. "Datang saja ke Hiswana Migas nanti akan kami pinjamkan tabung, tinggal masyarakat yang punya usaha seperti warung pecel lele isi gasnya," katanya.

Terpisah, Area Manager Communication and Relations PT Pertamina (Persero) MOR II Sumbagsel, Roby Hervindo mengatakan usulan kenaikan HET merupakan kewenangan Hiswana Migas. "Jadi tidak ada korelasi dengan Pertamina, karena karena yang diusulkan naik adalah komponen biaya dan margin agen serta lapangan," singkatnya. (yun/air)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jembatan Ampera Ditabrak Lagi, Walikota Segera Terbitkan Perwali


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler