jpnn.com, BERLIN - Situasi keamanan di Afghanistan makin memburuk setelah gerilyawan Taliban memasuki Kabul pada Minggu (15/8).
Mereka diperkirakan akan mengambil alih kekuasaan dalam beberapa hari, mendorong pemerintah Jerman untuk mempercepat evakuasi warganya.
Jerman menutup kedutaan besarnya di Kabul dan bersiap mengirim pesawat angkut militer A400M ke Afghanistan.
"Kami melakukan segalanya untuk memungkinkan warga kami dan mantan staf lokal kami meninggalkan Afghanistan dalam beberapa hari ke depan," kata Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas kepada wartawan, Minggu (15/8).
BACA JUGA: Presiden Ashraf Ghani: Untuk Menghindari Pertumpahan Darah, Saya Pikir Lebih Baik Pergi
Staf kedutaan Jerman telah dipindahkan ke bagian militer bandara Kabul, kata Maas.
Staf inti akan tetap di sana dalam beberapa hari mendatang untuk membantu evakuasi lebih lanjut, ujar dia.
BACA JUGA: Usai Membobol ATM, ARW Langsung Beli Mobil BMW, RA Bayar Utang Ratusan Juta
Menteri Pertahanan Annegret Kramp-Karrenbauer mengatakan pesawat militer akan meninggalkan pangkalan udara Jerman Wunstorf pada Minggu malam dan Senin pagi untuk menuju Kabul.
Menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut, kedua pesawat itu akan membawa orang-orang yang dievakuasi ke ibu kota Uzbekistan, Tashkent. Maas hanya mengatakan bahwa mereka akan pergi ke negara tetangga Afghanistan.
Dari sana, orang-orang akan dibawa ke Jerman dengan pesawat sewaan sipil, kata dia.
Jerman, Amerika Serikat, dan mitra internasional lainnya telah sepakat untuk saling mendukung dalam upaya evakuasi mereka, ujar dia.
Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan pada Jumat (13/8) bahwa kurang dari 100 warga Jerman masih berada di Afghanistan, selain pejabat pemerintah yang masih bekerja di sana. Masih belum jelas berapa banyak staf lokal Afghanistan yang akan diterbangkan.
"Tujuan kami adalah mengeluarkan sebanyak mungkin orang selama situasi di lapangan memungkinkan," kata Kramp-Karrenbauer.
Sebuah sumber pemerintah berbicara tentang sedikitnya 1.000 mantan staf lokal Afghanistan, termasuk anggota keluarga dekat, tetapi menambahkan bahwa angka itu hanya perkiraan kasar.
Sebuah jaringan pendukung yang didirikan oleh pasukan Jerman menyebutkan jumlah mereka yang memenuhi syarat untuk relokasi di bawah peraturan pemerintah adalah 2.000 orang. (Reuters/antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo